Kupi Beungoh
Pesona Masjid Quba, Jadi Tempat Favorit Jamaah Haji, Penuh Nilai Ibadah dan Sejarah
Masjid ini merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun 1 Hijriyah di Quba.
Kalau dalam bahasa Aceh berarti saya bawa. Hal ini sesuai dengan sejarah dimana Rasulullah SAW membangunnya setelah tiba dari perjalanan hijrah dari Kota Makkah.
Baca juga: Dari Jualan Buah di Takengon, Nuraini Antarkan 10 Anaknya Raih Kesuksesan
Pesona keindahan Masjid Quba mampu memikat ribuan pengunjung setiap harinya, selain memiliki nilai sejarah, ia juga memiliki keistimewaan dan keutamaan yang bisa dijadikan amalan untuk menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Bagi jamaah haji Indonesia atau pengunjung lainnya yang berkunjung ke sana, biasanya mereka melaksanakan shalat dua rakaat dan menikmati keindahan bangunan yang penuh sejarah itu.
Hal ini dikarenakan masjid ini memiliki keutamaan bagi orang yang shalat di dalamnya, di antaranya salat di dalamnya bernilai seperti pahala umrah. hal ini sesuai sesuai dengan Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang keluar dari rumahnya kemudian mendatangi masjid ini, yakni Masjid Quba kemudian salat di dalamnya, maka pahalanya seperti ia menjalankan umrah,” (Ibnu Majah).
Masjid ini juga menjadi awal sejarah salat jama’ah, karena Rasulullah SAW bersama para sahabat melakukan shalat berjamaah untuk pertama kalinya di Masjid tersebut.
Kini tampilannya kian indah, saat ini dalam proses perluasan dan renovasi. Setiap hari, masjid ini ramai dikunjungi oleh pendatang dari berbagai penjuru dunia baik di luar waktu salat maupun saat waktu salat. Di sana juga tersedia air zam zam seperti di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Baca juga: Makna Haji Mabrur
Di sekitar masjid juga terdapat maktabah (perpustakaan) dan sejumlah toko jual sovenir, bahkan harganya lebih terjangkau menurut pengalaman jamaah yang belanja oleh-oleh di sana.
Kita bisa melihat langsung arsitektur Masjid Quba yang sangat indah, walau sudah direnovasi beberapa kali, namun masih tetap mempertahankan ciri khas bernuansa tradisional. (*)
PENULIS: Muhammad Nasril Lc, ASN Kemenag Aceh kini menjadi Petugas Haji
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca juga: ISLAM Melarang SIKAP TENTATIF Terhadap Keyakinan Agama