Abu Janda Kerap Serang Anies di Medsos, Termasuk Edit Video soal ACT, Siapa Dia?

SERAMBINEWS.COM - Abu Janda ramai dibicarakan warganet usai mengedit dan mengunggah video Anies Baswedan berbicara tentang Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Tagar #TangkapAbuJanda pun jadi trending di Twitter usai menyebar video soal Anies berbicara tentang ACT itu.

Tak hanya sekali, Abu Janda ternyata kerap menyerang Anies di media sosial Twitter maupun Instagram.

Serangan tersebut baik berupa olok-olok maupun kritik sungguhan.

Sebelum soal ACT, Abu Janda sempat mengait-ngaitkan antara pengeroyokan Ade Armando dengan Anies.

Lalu siapa sebenarnya Abu Janda?

Sosok Abu Janda

Abu Janda pemilik nama lengkap Permadi Arya sebagaimana dikutip Tribunnews Wiki, merupakan salah seorang buzzer dan influencer tim sukses salah satu kandidat di Pilpres 2019.

Namanya mulai dikenal karena kerap membuat parodi atau lucu-lucuan terhadap sosok lain yang berseberangan politik.

Bukan orang sembarangan, Abu Janda ternyata lulusan Diploma Ilmu Komputer Informatic It School Singapura tahun 1997.

Kemudian melanjutkan pendidikan sampai lulus sebagai Sarjana Business & Finance University of Wolverhampton Inggris pada tahun 1999.

Baca juga: Abu Janda Ungkap Pernyataan Mengejutkan, Akui Dibayar Mahal untuk Jadi Influencer Jokowi

Ia kemudian bekerja sebagai karyawan di berbagai perusahaan, mulai dari perusahaan sekuritas, bank swasta hingga tambang batu bara dalam kurun waktu 1999-2015.

Nama Abu Janda sendiri diambil dari tokoh fiksi yang dibuat oleh Permadi Arya pada Desember 2014.

Ia terinspirasi dari nama teroris ISIS asal Malang, Indonesia, Abu Jandal Al Indonisiy sebagai bahan olok-olokan.

Iya sudah menjadi buzzer sejak 2015, namun full menjadi buzzer Abu Janda pada tahun 2017 dan bergabung dengan tim sukses salah satu kandidat di Pilpres pada 2019.

Abu Janda lahir di Jawa Barat pada 14 Desember 1973 dan kini memiliki seorang istri cantik bernama Wynona Riesa.

Istri cantiknya bernama Wynona Riesa merupakan bule blasteran Indonesia-Inggris yang terpaut usia 22 tahun dengan Abu Janda.

Baca juga: Kapolri Listyo Sigit Ditantang Tangkap Abu Janda, MUI: Terkesan Dipelihara Pemerintah dan Polisi

Diketahui Abu Janda mengunggah video lawas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang berbicara soal ACT dan kini mendapat kecaman warganet.

Anies dalam video yang diedit Abu Janda itu, berbicara soal ACT dengan menyebutnya sebagai lembaga profit atau mencari keuntungan.

Unggah Video Lawas Anies soal ACT

Cuplikan video yang diunggah tersebut merupakan video Anies pada Mei 2020 saat menghadiri kegiatan ACT.

Berikut ucapan Anies yang diedit dalam video itu:

Bahwa ACT menciptakan suatu sistem di mana mereka yang kekurangan memberikan kepada mereka yang berpunya.

Mereka yang membutuhkan memberikan kepada mereka yang berlebih.

Sistem ini merupakan sebuah pendekatan yang amat menarik dan ini adalah contoh inovasi profit (Cuan) tapi insya allah this is always for benefit (keuntungan)

Demikian kata Anies dalam video yang diedit dan diposting Abu Janda.

"Pak @aniesbaswedan menjelaskan sistem ACT Aksi Cuan Terus (Parodi) akhirnya jadi jelas setelah dijelaskan pak anies ," tulis Abu Janda.

Dikecam Komisaris Ancol

Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Geisz Chalifah geram dengan aksi mengolok-olok atau parodi yang dibuat Abu Janda dengan mengedit video Anies bicara soal ACT.

"Dari situ kita bisa melihat bahwa Mereka Kaum Pecundang tak mampu berdebat dengan data," tulisnya di akun Instagram @geisz_chalifah dikutip, Jumat (8/7/2022).

Baca juga: 35 Link Twibbon Kartu Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2022, Ini Cara Membuat dan Kirim ke WA

Ia menganggap video editan yang dibuat dan diunggah oleh Abu Janda tersebut merupakan bagian dari menyebar fitnah.

"Yg mereka mampu lakukan hanya monolog ataupun menyebar fitnah dgn video editan," tulisnya lagi.

ACT sedang Ramai Dibicarakan

Lembaga amal Yayasan ACT sedang ramai-ramainya diperbincangkan.

Pasalnya, saat ini ACT diterpa dugaan penilapan donasi umat hingga Kementerian Sosial mencabut izin beroperasi ACT.

Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 133/HUK/2022 tanggal 5 Juli 2022 tentang Pencabutan Izin Penyelenggaraan Pengumpulan Sumbangan Kepada Yayasan Aksi Cepat Tanggap.

Salah satu permasalahannya yakni pembiayaan usaha pengumpulan sumbangan yang dilakukan ACT rata-rata 13,7 persen sebagaimana pengakuan Presiden ACT, lbnu Khajar.

Besaran tersebut dianggap lebih besar dari ketentuan yang diatur oleh pemerintah.

Berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1980 tentang Pelaksanaan Pengumpulan Sumbangan.

Di dalamnya disebutkan, pembiayaan usaha pengumpulan sumbangan sebanyak-banyaknya 10 persen dari hasil pengumpulan sumbangan yang bersangkutan.

Momen viralnya ACT kemudian dimanfaatkan Abu Janda untuk mengedit video Anies yang pernah menghadiri acara lembaga donasi tersebut dan kini mendapat banyak kecaman warganet.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

Baca juga: Pemuda Muhammadiyah Desak Bareskrim Tangkap Abu Janda, Sunanto: Cuitannya Memecah Belah Umat