Jurnalisme Warga
Antara Kiev, Wassenaar, dan Banda Aceh
KIEV (Kiyev, dengan nama baru “Kyiv”), ibu kota Ukraina, saat ini menjadi kota yang begitu dikenal warga dunia karena menjadi medan pertemuan

Jika ingin mendapatkan data lengkap tentang sejarah Aceh maka salah satunya ada di KITLV.
Di KITLV saya bertemu dengan banyak peneliti Indonesia yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia, termasuk peneliti asing dari kampus di luar negeri.
KITLV dapat diibaratkan ‘rumahnya orang Indonesia’ karena tempat berkumpul para peneliti asal Indonesia dan Indonesianis.
Peneliti asing dan staf yang bekerja di KITV hampir semua mahir berbahasa Indonesia.
Benar-benar suasana Indonesia.
Di KITLV saya berkenalan dengan Dr Agus Salim, mantan dosen Bahasa Indonesia di Leningrad University, Rusia.
Hampir setiap minggu beliau ada di KITLV, membaca dan menulis.
Kami bertambah akrab karena sahabat beliau, Sardjio Mintardjo adalah bapak kos saya di Oegstgeest.
Oegstgeest tidak jauh lokasinya dari Leiden Centraal.
Sardjio Mintardjo juga sering datang dan membaca buku di KITLV.
Dr Agus Salim dan Sardjio Mintardjo merupakan eksil (exile) Indonesia yang menetap di Belanda.
Dr Agus Salim sebelumnya bekerja sebagai dosen di Fakultas Studi Asia-Afrika di Leningrad University.
Setelah pensiun, ia bersama keluarga pindah ke Wassenaar, Belanda.
Demikian juga Sardjio Mintardjo, sebelumnya adalah pegawai negeri sipil di Kantor Pemerintahan di Rumania, dan setelah lama pensiun, ia bersama istri asal Rumania dan ketiga putrinya pindah ke Belanda dan menetap di Oegstgeest.
Daerah asal Dr Agus Salim adalah Aceh.