Berita Pidie
Melihat Kuliner Klasik di Ie Leubeu, Kembang Tanjong, Ini Tujuh Jenis Kue kerap Diburu
'Setidaknya ada tujuh kuliner klasik yang menjadi incaran para penikmat di pusat pasar kami ini"sebut Kak Er.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Nur Nihayati
'Setidaknya ada tujuh kuliner klasik yang menjadi incaran para penikmat di pusat pasar kami ini"sebut Kak Er.
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Suasana kesibukan warga lalu lalang di sudut pusat pasar Ie Leubeu, Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie begitu terasa di setiap pagi.
Begitulah yang terekam saat Serambinews.com pusat pasar itu, Minggu (10/7/2022).
Pusat pasar tradisional ini tergolong begitu padat dipenuhi warga membeli jajanan klasik khususnya pada pagi hari.
Baik mulai dari kedua bue lukat panggang (Ketan panggang), putu, slai blukat, Adee, timphan asoe kaya, mie caleuk, hingga Boh Manok Weeng (BMW).
Memang, luas lokasi pasar sekitar 4 Ha persegi didaerah pesisir pantai paling timur di kecamatan pedalaman Kembang Tanjong itu selalu menjadi 'Magnet' bagi para tamu luar kabupaten dan bahkan dari luar provinsi yang pulang pada setiap liburan hari raya.
Baca juga: Pegiat Kuliner Ini tak Permasalahkan Nasi Uduk Dendeng Babi, Tapi yang Dipersoalkan Catut Nama Aceh
Baca juga: HT Taufiqulhadi Nikmati Kuliner Rujak Khas Pidie, Begini Pengakuannya
Erlina (46) atau lebih kerap disapa Kak Er bersama Kak Dara (40) kepada Serambinews.com, Rabu (13/7/2022) mengatakan, sejak puluhan tahun pusat pasar di Kemukiman Ie Leubeu, Kembang Tanjong ini menjadi incaran warga untuk memburu kuliner khas terutama di pagi hari.
'Setidaknya ada tujuh kuliner klasik yang menjadi incaran para penikmat di pusat pasar kami ini"sebut Kak Er.
Dirincikan Kak Er ke Tujuh kuliner paling diminati itu berupa, bue lukat panggang atau ketan panggang, putu, slai blukat warna ping, adee, timphan asoe kaya, mie caleuk, hingga Boh Manok Weeng (BMW).
Maka tidaklah heran pada hari libur disetiap pekan yaitu Minggu suasana pasar selalu membuldak mulai pukul 06.00 WIB hingga 09.30 WIB. Hanya dalam tempo tiga jam setengah, aneka kuliner produk lokal ini 'Ludes' terjual.
'Ada sekitar 20 pedagang jajanan kuliner klasik ini yang mempertahankan tekstur cita rasa untuk meraup keberkahan rezeki dalam menafkahi keluarga,"ungkapnya Kak Er menutup pembicaraan. (*)