Berita Pidie
“Halua Leugoeng”, Kuliner Khas Pidie yang Maknyus Namun Luput dari Perhatian Masyarakat
Cemilan “Halua Leugoeng”, produksi khas warga penghasil emping melinjo ini terbungkus dengan daun pisang kering alias “on geureusoeng”.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Saifullah
Laporan Idris Ismail | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Tak terasa waktu begitu singkat saat puluhan jamaah Safari Subuh Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli, Pidie menyambangi kediaman ulama kharismatik Kabupaten Pidie yang juga sekaligus sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Tgk H Muhammad Ismi atau lebih kerap disapa Abu Ilot di Gampong Ilot, Kecamatan Mila, Pidie, Kamis (14/7/2022), usai Shalat Subuh.
Dalam sajian berbagai jenis makanan lebaran itu, terdapat salah satu makanan khas serta unik dan nyaris luput dalam padangan masyarakat Aceh saat ini.
Yaitu, “Halua Leugoeng” yang menjadi sorotan para jamaah.
Tidak terkecuali bagi sosok ulama muda asal Pidie, Dr H Amri Fatmi Ansis, Lc, MA, serta puluhan jamaah lainnya.
Cemilan “Halua Leugoeng”, produksi khas warga penghasil emping melinjo ini terbungkus dengan daun pisang kering alias “on geureusoeng”.
Di dalam bungkusan tersebut, terdapat stik kue berwarna coklat.
Baca juga: Ini Kue Khas Aceh Cocok untuk Takjil, Sebagian juga Jadi Kue Istimewa Saat Lebaran
“Inilah kue atau kuliner khas zaman tempoe doeloe yang disajikan secara khusus saat musim panen padi yang kerap dijadikan sebagai 'barter' padi dengan ‘Halua Leugoeng’," sebut Abu Ilot kepada Serambinews.com, Kamis (14/7/2022).
Menurut Abu Ilot, kue khas ini hanya terdiri empat bahan utama saja yaitu beras yang telah ditumbuk, tepung, manisan air tebu, serta kelapa kukus.
Sekilas memang nyaris mirip dengan snack atau cemilan fitbar produk negara Jepang.
Namun dengan tekstur yang gurih, sangatlah renyah disantap dengan kopi atau teh.
Meski harganya sangat murah, Rp 1.000 per satu potong.
“Memang kue ‘Halua Leugoeng’ ini tergolong langka dan jika sesekali hadir, hanya ada di Toko Ikhlasan Garot, Kecamatan Indra Jaya," ujarnya.
Baca juga: Ini 7 Kue Khas Aceh Cocok Disajikan untuk Takjil Buka Puasa, Bisa Jadi Ide Usaha dan Berbuka Puasa
Secara terpisah, ulama muda Pidie, Dr H Amri Fatmi Ansis, Lc, MA kepada Serambinews.com, Kamis (14/7/2022), mengatakan, sebagai kuliner yang langka dan malah luput dari banyak pandangan masyarakat Aceh, maka upaya pelestarian patut dilakukan.
“Kue unik ‘Halua Leugoeng’ merupakan kue khas asli masyarakat Pidie ini patut mendapat sentuhan untuk membumikan kembali di mata generasi muda agar tidak tergerus oleh zaman," jelasnya.