Pengakuan Lengkap Mayjen Seno Ketua RT soal Penembakan Tewaskan Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo
Selain itu, ihwal kamera pengawas yang terdapat di rumah Ferdy Sambo, Seno mengaku hal itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik rumah.
Kedua, lanjut Rivanlee, kronologi yang disampaikan oleh pihak kepolisian dinilai berubah-ubah.
Ketiga, ada luka sayatan yang ditemukan pada tubuh jenazah Brigadir J pada bagian wajah. Hal ini pun disampaikan oleh pihak keluarga korban.
Baca juga: Irjen Ferdy Sambo Menangis di Pelukan Kapolda Metro dan Kecupan Kening, Fadil Imran Berikan Support
Kejanggalan berikutnya atau keempat, pihak keluarga sempat dilarang membuka peti jenazah untuk melihat kondisi Brigadir J.
Kejanggalan kelima, lanjut Rivanlee, CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian diketahui dalam kondisi mati saat peristiwa itu terjadi.
Kejanggalan selanjutnya, Ketua RT di lokasi kejadian tidak diberitahu dan tidak mengetahui peristiwa dan proses olah tempat kejadian perkara (TKP).
Terakhir, keberadaan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo saat peristiwa itu terjadi juga tidak diketahui secara pasti.
Namun, yang menjadi sorotan Kontras adalah perbedaan antara keterangan Polri dan keterangan pihak keluarga mengenai luka yang dialami oleh Brigadir J.
Pihak keluarga menyatakan, ada empat luka tembak pada tubuh Brigadir J. Keempat luka itu terdiri atas dua luka di dada, satu luka tembak di tangan, dan satu luka tembak lainnya di bagian leher.
Selain luka tembak, pihak keluarga juga menyebut terdapat luka sayatan senjata tajam di bagian mata, hidung, mulut, dan kaki Brigadir J.
"Hal ini berlainan dengan keterangan kepolisian yang menyebutkan bahwa terdapat tujuh luka dari lima tembakan," ujar Rivanlee.
Adapun kasus baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E diketahui terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di daerah Duren Tiga, Jakarta, pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Kepala Divisi Humas Polri (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan insiden baku tembak itu terjadi dipicu karena Brigadir J disebut melakukan pelecehan seksual.
Tak hanya itu, Brigadir J juga disebut sempat menodongkan senjata ke arah kepala istri Irjen Ferdy Sambo di dalam kamar.
Karena aksi tersebut, membuat istri Ferdy Sambo berteriak. Karena teriakan itulah membuat Brigadir J panik dan keluar dari kamar.
Disebutkan pula, Bharada E yang mendengar teriakan itu lantas segara turun dari lantai atas.