Kajian Islam

Hari Jumat Dianjurkan Baca Surat Al-Kahfi, Ini Keutamaannya Nomor 2 Luar Biasa

Hari Jumat dianjurkan membaca surat Al-Kahfi, berikut keutaman membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat. 

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
SURYA/PIPIT MAULIDIYA
Hari Jumat Dianjurkan Baca Surat Al-Kahfi 

Hari Jumat Dianjurkan Baca Surat Al-Kahfi, Ini Keutamaannya Nomor 2 Luar Biasa

SERAMBINEWS.COM - Hari Jumat dianjurkan membaca surat Al-Kahfi, berikut keutaman membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat. 

Al-Kahfi merupakan surat ke-18 dalam Alquran yang terdiri dari 110 ayat.

Surat ini merupakan surat Makkiyah atau surat yang diturunkan pada periode Makkah.

Surat Al-Kahfi menjadi bagian penengah antara juz 15-16. Karena ayat-ayatnya berada di akhir dari juz 15 sampai di awal juz 16.

Di dalam surat Al-Kahfi banyak menceritakan keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

Membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat merupakan amalan yang dianjurkan.

Baca juga: Bisa Jadi Pengingat Kiamat, Inilah 3 Keutamaan Surat Al Kahfi yang Dianjurkan Dibaca Hari Jumat

Pasalnya, membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat merupakan amalan sunah yang memiliki banyak keutamaan.

Membaca surat Al-Kahfi juga dilakukan sebagai bentuk memuliakan hari Jumat yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah.

Melansir dari laman MUI, berikut ini  keutamaan membaca surat Al-Kahfi di hari Jumat.

1. Terhindar dari fitnah Dajjal

Dari Abu Darda, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut ini yaitu:

من قرأ العشر الأواخر من سورة الكهف عُصم من فتنة الدجال

“Barangsiapa membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” (HR Ibnu Hibban).

Baca juga: Inilah Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi Setiap Jumat, Teks Arab dan Latin Beserta Terjemahan Lengkap

Selain itu, di dalam kitab Al-Mukhtarah karya Al-Hafiz Ad-Diyaul Maqdisi disebutkan dari Abdullah ibnu Mus’ab, dari Manzur ibnu Zaid ibnu Khalid Al-Juhani, dari Ali ibnul Husain, dari ayahnya, dari Ali secara marfu’, yaitu:

” مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَهُوَ مَعْصُومٌ إِلَى ثَمَانِيَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ فِتْنَةٍ، وَإِنْ خَرَجَ الدَّجَّالُ عُصِمَ مِنْهُ “

Artinya: “Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka ia dipelihara selama delapan hari dari segala fitnah dan jika Dajjal keluar, maka ia dipelihara dari fitnahnya.

2. Diampuni dosa dalam dua Jumat

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ، سَطَعَ لَهُ نُورٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءِ، يُضِيءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وغُفر لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, akan dibentangkan baginya cahaya mulai dari bawah telapak kakinya sampai ke langit. Cahaya itu akan memancarkan sinar baginya pada hari kiamat. Dan ia akan mendapatkan ampunan dari Allah di antara dua Jumat.” (HR Abu Bakr bin Mardawaih dari Abdullah bin Umar RA).

Baca juga: Surat Al Kahfi Ayat 1-10, Jika Dibaca Hari Jumat Terhindar dari Fitnah Dajal

3. Sebagai pengingat hari kiamat

Setiap umat Muslim seharusnya banyak mengingat akan adanya hari kiamat, karena dengan mengingat–ingat datangnya hari kiamat tersebut maka akan menuntun kita untuk melakukan kebaikan.

Hal tersebut juga dituliskan di dalam surat Al Kahfi ayat 47 :

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْاَرْضَ بَارِزَةًۙ وَّحَشَرْنٰهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ اَحَدًاۚ

“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami perjalankan gunung-gunung dan engkau akan melihat bumi itu rata dan Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.”

Berikut ini bacaan Surat Al-Kahfi ayat 1-10

1. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ

al-ḥamdu lillāhillażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahụ 'iwajā

2. قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ

qayyimal liyunżira ba`san syadīdam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu`minīnallażīna ya'malụnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā

3. مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ

mākiṡīna fīhi abadā

4. وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ

wa yunżirallażīna qāluttakhażallāhu waladā

5. مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا

mā lahum bihī min 'ilmiw wa lā li`ābā`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā

6. فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا

fa la'allaka bākhi'un nafsaka 'alā āṡārihim il lam yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā

7. اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا

innā ja'alnā mā 'alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu 'amalā

8. وَاِنَّا لَجَاعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ

wa innā lajā'ilụna mā 'alaihā ṣa'īdan juruzā

9. اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا

am ḥasibta anna aṣ-ḥābal-kahfi war-raqīmi kānụ min āyātinā 'ajabā

10. اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا

iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga berita lainnya

Baca juga: Arus Wisatawan ke Sabang Meningkat, Kapal Feri Tambah Pelayaran Hingga 8 Trip

Baca juga: Hari Keempat Pencarian Remaja Tenggelam di Pantai Ujong Batee Tim SAR Bagi Dua Tim Sisir Laut

Baca juga: Jangan Bawa Air Zam-zam Dalam Koper, Imbauan Kadaker Mekkah untuk Jamaah Haji

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved