Mihrab

Khutbah Jumat di Hari Damai Aceh 2025: Ustaz Fuadi Yusuf Ajak Umat Jaga Moral dan Kepedulian

Untuk itu, ia menekankan empat agenda pokok yang diperlukan. Pertama, pengamalan ilmunya para ulama (bil ‘ilmil ulama). 

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala KUA Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Ustaz Fuadi Yusuf, S.Fil.I 

Khutbah Jumat di Hari Damai Aceh 2025: Ustaz Fuadi Yusuf Ajak Umat Jaga Moral dan Kepedulian

SERAMBINEWS.COM – Hari ini, Jumat 15 Agustus 2025 bertepatan dengan 20 tahun perdamaian Aceh.

Karena itu, umat Islam diingatkan untuk tidak terlena dengan rasa syukur semata, tetapi juga waspada terhadap tantangan bangsa yang kian kompleks.

Arah bangsa yang kian tak menentu, maraknya hoaks, provokasi, dan kelangkaan pangan, sulitnya lapangan kerja hadir di tengah rasa syukur menyambut 20 tahun damai Aceh dan menyongsong 80 Indonesia merdeka. 

Kepala KUA Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Ustaz Fuadi Yusuf, S.Fil.I menyampaikan hal itu dalam khutbah Jumat  di Masjid Besar Madinatussalam, Kecamatan Lhoong, (15/8/2025) bertepatan dengan 21 Safar 1447 H.  

Ustaz Fuadi Yusuf menyarankan perlunya dialog dan musyawarah mencari titik temu terhadap persoalan-persoalan kebangsaan tersebut yang merupakan tugas bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah.  

Untuk itu, ia menekankan empat agenda pokok yang diperlukan. Pertama, pengamalan ilmunya para ulama (bil ‘ilmil ulama). 

“Para ulama, ilmuwan, intelektual, praktisi hukum, serta ahli di bidang masing-masing hendaknya mengamalkan pengetahuannya dengan sungguh-sungguh demi kemaslahatan umat dan bangsa,” ungkapnya. 

Kedua, adilnya para penguasa (bi ‘adlil umara). Pemimpin eksekutif, legislatif, dan yudikatif wajib menegakkan keadilan dalam mengelola pemerintahan, ekonomi, politik, sosial, serta budaya, demi kesejahteraan rakyat di atas kepentingan pribadi dan golongan. 

Doa yang patut dipanjatkan untuk pemimpin: “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan pemimpin kami orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak menyayangi kami.”

Ustaz Fuadi Yusuf menambahkan yang ketiga, kedermawanan orang kaya (dermanya para aghniya).

Orang-orang yang Allah titipkan harta berlebih hendaknya memiliki empati, kepedulian, dan kemurahan hati. 

“Mereka dapat meringankan beban kaum miskin melalui infak, sedekah, membuka lapangan kerja, dan memberi modal usaha. Ini wujud nyata gotong royong dan ekonomi kerakyatan,” tegasnya 

Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa tidak menyayangi, maka ia tidak disayangi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Agenda pokok keempat, doanya rakyat miskin atau bi du’ail fuqara,” ujarnya.  

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved