Wawancara Eksklusif
Tak Pernah Terbayang Jadi Bupati
Drs Haili Yoga MSI mengaku tidak pernah terbayang dirinya bisa mengapai puncak karir di pemerintahan, yaitu menjabat orang nomor satu di daerahnya
Saya coba ikut tes. Waktu itu umur saya 15 tahun.
Pada tahun itu, kebetulan tidak ada syarat minimal berusia 18 tahun, sehingga saya bisa mendaftar dan ikut tes yang dilaksanakan di Stadion Lampineung (Stadion Dimurthala).
Setelah keluar pengumuman, saya dinyatakan lulus di peringkat 1.
Waktu saya mendaftar ulang, ternyata saya dinyatakan tidak cukup umur, karena masih berusia 15 tahun. Maka, salah satu kasubbag kepegawaian di Kanwil P dan K Aceh menyampaikan ke saya agar nanti datang kembali setelah berusia 18 tahun, baru kami berikan SK (pengangkatan sebagai PNS). Maka ketika saya masih kelas 3 SMA, saya sudah punya SK sebagai pegawai negeri.
Saat itu, Anda ikut tes PNS dengan ijazah SMP?
Iya, SMP sehingga golongannya 1B. Dulu posisinya adalah juru muda. Jadi tugas saya di sekolah adalah sebagai tukang ketik, tukang sapu.
Karena sekolahnya berada di kawasan terpencil, terkadang saya juga mengajar menjadi guru.
Jabatan apa saja yang pernah Anda emban selama menjadi PNS?
Ketika saya masih golongan 1B, saya ada izin belajar kuliah di Banda Aceh mengambil S1. Pada tahun 1993 saya selesai penyesuaian ijazah sehingga golongan saya dari 1B ke golongan 3A.
Saat itu diperbolehkan seperti itu karena telah selesai kuliah, jadi namanya penyesuaian ijazah.
Karena golongan 3A jarang, sebab lulusan sarjana langka di kabupaten, maka diangkatlah saya sebagai Kepala Tata Usaha di sekolah.
Dulunya pangkat saya paling bawah kemudian saya naik keurutan tingkat 3 pada saat itu.
Lalu saya dipindahkan karena ada prestasi dulu, naik eselon menjadi Kasubbag SMK namanya SMEA dulu, itu eselonnya udah 4B naik karena prestasi, dulu sulit jabatan karena saingan kita banyak.
Naik ke SMK itu lebih kurang 3 tahun kita disana, kemudian naik lagi ke Kasubag Umum di Dinas Perkebunan.
Kemudian antara Aceh Tengah dan Bener Meriah pisah (pemekaran), maka pindah lagi ke Bener Meriah pada saat itu saya menjadi Kasubag Perencaanan di Dinas Pendidikan, kemudian balik lagi Kasubbag Umum di Dinas Pendidikan juga di Bener Meriah.