Internasional
Jerman dan Uni Eropa Tuduh Rusia Mainkan Perang Baru, Pasokan Gas Terus Berkurang Tanpa Dasar
Pemimpin Jerman dan Uni Eropa menuduh Rusia memainkan perang baru dengan mengurangi pasokan gas yang sangat dibutuhkan masyarakatnya.
SERAMBINEWS.COM, BERLIN - Pemimpin Jerman dan Uni Eropa menuduh Rusia memainkan perang baru dengan mengurangi pasokan gas yang sangat dibutuhkan masyarakatnya.
Uni Eropa telah menolak argumen Rusia, dengan mengatakan pengurangan pasokan gas bersifat politis.
Eropa khawatir Rusia akan memotong gas untuk mencoba mendatangkan malapetaka ekonomi dan politik di Eropa musim dingin ini.
Sedangkan Presiden Rusia Vladimir Putin tetap bersikeras perusahaan gas negara Gazprom selalu memenuhi semua kewajibannya.
Dilansir AP, Rabu (20/7/2022), Putin menuduh mitranya mencoba mengalihkan kesalahan atas kesalahan sendiri ke Gazprom dengan tanpa dasar.
Namun, hitungan mundur sedang berlangsung agar pipa utama Rusia-Jerman untuk gas alam kembali beroperasi.
Baca juga: Menteri Energi Luksemburg Menyesali Keputusan Parlemen Uni Eropa Atas Energi Gas dan Nuklir
Banyak yang dipertaruhkan jika tidak beroperasi.
Namun, aliran gas Rusia melalui pipa Nord Stream 1 akan kembali tepat waktu pada Kamis (21/7/2022) setelah selesainya pemeliharaan.
Dua sumber yang mengetahui rencana ekspor tersebut mengatakan kepada Reuters pada Rabu (20/7/2022).
Pipa, yang menyumbang lebih dari sepertiga ekspor gas alam Rusia ke Uni Eropa, dihentikan selama sepuluh hari, karena pemeliharaan tahunan pada 11 Juli 2022.
Sumber, yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan pipa itu diharapkan dapat melanjutkan operasi tepat waktu.
Tetapi, masih kurang dari kapasitasnya sekitar 160 juta meter kubik per hari.
Baca juga: Rusia Lakukan Pemeliharaan Pipa Nord Stream 1, Jerman Khawatir Pasokan Gas Disetop Permanen
Raksasa energi yang dikendalikan Kremlin, Gazprom, memangkas ekspor gas melalui rute tersebut hingga 40 persen bulan lalu.
"Gazprom akan kembali ke level yang terlihat sebelum 11 Juli," kata salah satu sumber mengatakan tentang volume gas yang diharapkan melalui Nord Stream 1.
Patokan kontrak bulan depan Belanda turun 3 % menyusul arus laporan Reuters akan dilanjutkan pada Kamis (21/7/2022).