Internasional
Macron Sebut Situasi di Palestina Sudah Lebih Dari Mengkhawatirkan, Perundingan Harus Dilanjukan
Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan kondisi di Palestina sudah lebih dari mengkhawatirkan.
SERAMBINEWS.COM, PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan kondisi di Palestina sudah lebih dari mengkhawatirkan.
Dia berharap, Palestina dan Israel kembali pembicaraan damai yang telah lama terhenti untuk mencegah ketegangan yang membara.
Dia menilai, kawasna itu telah menjadi salah satu konflik terpanjang di Timur Tengah.
Berbicara bersama pemimpin Palestina Mahmoud Abbas di istana kepresidenan di Paris, Macron mengatakan situasi di Jerusalem Timur dan Palestina masih sangat mengkhawatirkan.
“Kita semua tahu, spiral kekerasan baru dapat dimulai kapan saja,” kata Macron.
Dia menambahkan untuk mencegah ancaman ini, yang merusak kehidupan orang Palestina dan Israel, semuanya harus terlibat.
Baca juga: Presiden AS Dituduh Terus Membiarkan Israel Membantai dan Mengusir Warga Palestina
Dalam jangka pendek, kata Macron, itu berarti mengakhiri tindakan sepihak Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Termasuk perluasan pemukiman Yahudi dan pengusiran keluarga Palestina dari rumah mereka.
"Kedua tindakan itu, jelas-jelas bertentangan dengan hukum internasional,” kata Macron, seperti dilansir AFP, Kamis (21/7/2022).
Dia mengulangi kesediaannya untuk memobilisasi komunitas internasional dalam upaya yang akan mengarah pada dimulainya kembali pembicaraan damai.
Sehingga, harapnya, pada akhirnya menghasilkan perdamaian yang adil dan abadi.
Namun, Abbas yang paling penting menekankan Israel harus menghentikan tindakan sepihak.
Baca juga: Warga Palestina Sebut Joe Biden Munafik, Puji Setinggi Langit Israel, Palestina Diabaikan
Seperti pembangunan permukiman ilegal yang membelah wilayah yang diinginkan Palestina untuk negara mereka bersama Israel menjadi beberapa bagian.
Abbas bertemu dengan Macron di Paris pada Rabu (20/7/2022) setelah pemimpin Palestina itu bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Tepi Barat pekan lalu.
Biden menawarkan belas kasih dan bantuan keuangan untuk orang-orang Palestina yang kekurangan harapan.