Berita Subulussalam
Pemuda Asal Kota Subulussalam Ini Ikuti Jejak Kakak Lulus di IPDN, Satu-satunya dari Kota Sada Kata
Asmardin pun menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan sang buah hati mewujudkan mimpinya untuk masuk IPDN.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Asmardin pun menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan sang buah hati mewujudkan mimpinya untuk masuk IPDN.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Fahrulyan Ardi, pemuda kelahiran Subulussalam Barat 21 Desember 2003 berhasil mewujudkan mimpinya masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dalam seleksi penerimaan Calon Praja (Capra) tahun 2022.
Informasi tersebut disampaikan Asmardin, SH, MH, ayahanda Fahrulyan Ardi saat dikonfirmasi Serambinews.com, Kamis (21/7/2022) via telepon selulernya.
Asmardin pun menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan sang buah hati mewujudkan mimpinya untuk masuk IPDN.
Alumnus Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggul Kota Subulussalam ini masuk IPDN mengikuti jejak sang kakak yang juga lulus pada tahun 2020 lalu dan sekarang dalam pendidikan.
Bungsu dari tiga bersaudara ini juga sempat mengikuti tes calon taruna Akpol di Polda Aceh dan sampai ke tahap Pantukhir daerah (PANDA) dan berada di urutan 11 dari 15 calon taruna.
Baca juga: Ini Nama-nama Camat di Kabupaten Aceh Singkil, Empat Dijabat Alumni IPDN
Di IPDN, buah hati pasangan Asmardin, SH MH dan Rohayani Boang Manalu tersebut bukanlah mudah.
Pasalnya, Fahrulyan juga ikut tes IPDN tahun 2021 dan memenuhi passing grade, namun kalah dalam perangkingan.
Jalan panjang perjuangan Fahrul juga harus menelan pil pahit saat gagal di tes Akpol. Dia kalah di perangkingan.
Selanjutnya, tahun 2022 Fahrulyan tetap semangat dengan kembali mengikuti seleksi IPDN.
Beruntung, Fahrulyan berhasil mengikuti ujian CAT dan memenuhi Passing Grade dengan nilai 399 dan berada di urutan 88 dari 150 yang memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi tahap berikutnya.
Baca juga: 45 Nindya Praja IPDN Magang di Lingkup Pemerintah Aceh
Selanjutya, setelah mengikuti semua tahapan seleksi adik kandung Fazriyan Ardi ini dinyatakan lulus dan akan mengikuti pendidikan selama empat tahun di kampus IPDN Jati Nangor, Jawa Barat.
Sekadar diketahui, dari Kota Subulussalam ada 24 peserta yang mengikuti seleksi IPDN tahun 2022, namun hanya Fahrulyan Ardi satu-satunya yang beruntung dari kota berjuluk Sada Kata itu.
Nah, bagi masyarakat atau putra-putri Kota Subulussalam maupun lainnya yang ingin mendapatkan informasi bagaimana cara masuk IPDN serta kiat lainnya, silakan berkomunikasi dengan Fahrulyan melalui akun media sosial Instagram @fahrulyanardi.
Tahun 2020 sang kakak juga lulus di IPDN
Sebelumnya, kakak kandung Fahrulyan juga membuktikan kesuksesannya masuk IPDN dalam seleksi 2020 lalu.
Meski kegagalan menghampiri berkali-kali dalam memperjuangkan sesuatu, namun tidak boleh membuat takut untuk bangkit lagi, apalagi sampai berputus asa.
Baca juga: VIDEO Praja IPDN Bersama TNI Bersihkan Makam Kuno di Ateuk Munjeng, Ini Berbagai Pihak yang Hadir
Itulah sedikit gambaran kisah yang dialami, Fazriyan Ardi, pria kelahiran Subulussalam 05 April 2000 yang lulus masuk Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) tahun 2020.
Yah, Fazriyan baru saja menuntaskan kelulusannya masuk IPDN tahun 2020. Dia satu-satunya putra Kota Subulussalam yang masuk ke IPDN tahun 2020.
Anak kedua pasangan Asmardin, SH MH dengan Rohayani Boangmanalu ini masuk IPDN bersama 38 orang pemuda/pemudi asal Aceh.
Asmardin, ayah Fazriyan kepada Serambinews.com membenarkan anaknya berhasil lulus ke IPDN setelah tiga kali gagal mengikuti seleksi Taruna Akademi Kepolisian (Akpol).
Menurut Asmardin, lulusan SMA Unggul Kota Subulussalam 2018 ini sempat mengadu nasib dalam tiga kali penerimaan akpol.
Penghobi olahraga bola kaki dan futsal ini pun ikut seleksi Akpol mulai 2018 hingga 2020 atau tiga kali berturut-turut.
Namun meski telah berusaha maksimal, keberungan belum berpihak kepada pria tiga bersaudara tersebut.
Fariyan gagal di pantukhir daerah seleksi calon taruna akpol.”Sempat ikut tes tiga kali berturut-turut mulai 2018 lalu tapi gagal dan ternyata dia punya rezeki di lembaga lain,” kata Asmardin
Kegagalan tidak lantas membuat alumni SMP Negeri 1 Simpang Kiri 2015 ini patah arang. Dia terus berupaya di bidang lain.
Menurut sang ayah, ketika gagal seleksi Akpol Fariyan langsung mengikuti seleksi IPDN.
”Dan Alhamdulillah lulus setelah mengikuti seleksi bersama 28 orang pemuda pemudi asal Kota Subulussalam,” ujar Asmardin. (*)