FAKTA 1 Kontainer Senjata Militer Amerika Serikat di Lampung, Untuk Latihan Perang Bersama TNI
Senjata ini pun sempat disegel oleh pihak Bea Cukai lantaran ada beberapa barang dalam kontainer senjata tidak sesuai daftar muatan angkutan.
SERAMBINEWS.COM - Kantor Bea Cukai Pelabuhan Panjang Lampung, Provinsi Lampung sempat menyegel 1 Tricon Container US Army yang berisi senjata.
Penyegelan dilakukan lantaran tidak tercantum pada daftar izin impor.
PT Pelindo II Panjang Lampung menemukan sebuah kontainer yang berisikan senjata.
Senjata ini pun sempat disegel oleh pihak Bea Cukai lantaran ada beberapa barang dalam kontainer senjata tidak sesuai daftar muatan angkutan.
Kemudian pendataan pun kembali dilakukan oleh PT Pelindo II di Pelabuhan Panjang Lampung.
Namun ternyata penyegelan yang sempat dilakukan pihak Bea Cukai lantaran adanya kekeliruan dalam teknis pengiriman senjata.
Hal ini diungkapkan oleh Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
Lalu apa saja fakta-fakta mengenai temuan satu kontainer yang berisi senjata militer dari AS ini? Berikut penjelasannya dikutip dari berbagai sumber.
1. Disebut Tidak Sesuai Daftar Muatan Angkutan
PT Pelindo II Panjang Lampung memastikan beberapa barang dalam kontainer senjata AS itu tidak sesuai daftar muatan angkutan.
Imbasnya, penyegelan pun dilakukan pihak Bea Cukai untuk kemudian dilakukan pendataan kembali oleh PT Pelindo II di Pelabuhan Panjang Lampung.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil General Manager Bidang Humas PT Pelindo II Panjang, Frans Rahardian pada Minggu (24/7/2022).
"Jadi setelah dicek senjata itu tidak masuk dalam manifes dan saat ini masih di pelabuhan untuk dilengkapi dokumennya dari pihak terkait," ujar Frans dikutip dari Tribun Bandar Lampung.
Selain itu, Frans juga membantah bahwa senjata yang ada di kontainer itu adalah barang selundupan.
Bantahan tersebut merespon adanya unggahan sejumlah foto senjata api militer dengan narasi diselundupkan ke Indonesia melalui Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung.
"Terkait dengan senjata itu benar, tapi senjata itu tidak terdaftar dalam manifes."
"Bukan selundupan, itu hoaks," ujarnya.
Baca juga: 1 Kontainer Berisi Senjata Militer AS Ditemukan di Lampung: Sempat Disegel Ternyata Untuk Ini
2. Senjata Digunakan untuk Latihan Tempur Gabungan
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 043 Garuda Hitam, Mayor (Cpm) Eva Y Kamal mengungkapkan bahwa kontainer berisi senjata dari AS itu akan digunakan dalam latihan acara Garuda Shield yang merupakan kerjasama militer Indonesai dan AS.
Latihan Garuda Shield merupakan kerja sama militer Indonesia dan Amerika dalam rangka latihan perang bersama.
"Semua dalam rangka giat latihan bersama Garuda Shield, pendataan dan pencocokan pasti dilakukan. Demikian sekiranya," ujarnya.
Selain itu, Mayor Eva juga menjelaskan pendataan dan pencocokan senjata juga telah mendapatkan perintah dari Mabes TNI AD.
"Saat ini (Korem 043/Gatam) terkait senjata-senjata tersebut tengah dilakukan pendataan dan kelengkapan dokumennya juga tengah kami lakukan," jelasnya dikutip dari Tribun Bandar Lampung.
Sementara pelaksanaan latihan Garuda Shield, Mayor Eva mengatakan akan dilakukan di Pusat Pelatihan Tempur (Puslatpur).
"Jadi bukan pertama kali dilakukan kegiatan latihan ini dan ini kegiatan yang terencana," tuturnya.
3. Kondisi Terkini Pelabuhan
Menurutnya, saat ini situasi di areal Pelabuhan Panjang berlangsung normal dan kondusif, semua berjalan seperti kegiatan sehari-hari.
Pengamatan di lokasi, dari luar Pelabuhan Panjang tampak beberapa kali mobil kendaraan militer keluar masuk pintu utama pelabuhan.
Tak hanya itu, dari pintu masuk utama juga sejumlah kendaraan yang masuk ditanya terkait kepentingan ke dalam pelabuhan.
Di pintu masuk utama Pelabuhan Panjang juga tampak beberapa personel berseragam loreng tampak berjaga-jaga.
Dilansir dari situs TNI, latihan Garuda Shield ini akan diselenggarakan pada 1 - 14 Agustus 2022 di Puslatpur Kodam VI/Mlw Amborawang dan Puslatpur Baturaja, Sumatera Selatan.
4. Klarifikasi Jenderal Andika
Panglima TNI Jendera Andika Perkasa pun memberikan penjelasan mengenai duduk perkara satu kontainer senjata perang ini.
Dikutip dari Kompas.com, senada dengan Mayor Eva, Jenderal Andika mengungkapkan bahwa kontainer berisi senjata itu digunakan untuk latihan bersama antara TNI dan US Army.
Menurutnya, penyegelan terjadi lantaran adanya kekeliruan soal prosedur pengiriman senjata saat sudah memasuki Indonesia.
"Jadi yang kemarin di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung itu adalah missed (kekeliruan), tetapi itu bukan sesuatu yang kemudian menjadi ilegal, itu yang kita klarifikasi," ujarnya saat di Mabes TNI, Jakarta.
Jenderal Andika pun mengungkapkan proses dan mekanisme pengiriman dan kedatangan senjata dari AS itu sudah seusai standar.
Sehingga, ia juga memastikan penyegelan kontainer senjata oleh pihak Bea Cukai pun juga telah selesai.
"Jadi sudah clear," pungkasnya.
5. Bukan senjata api selundupan
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Panjang, Bandar Lampung, membantah, kabar yang beredar jika satu tricon kontainer senjata disegel lantaran diselundupkan melalui Lampung.
Bantahan tersebut disampaikan Wakil General Manager Bidang Humas PT Pelindo II Panjang, Bandar Lampung, Frans Rahardian.
Frans menyatakan hal tersebut merespon ramainya unggahan sejumlah foto senjata api militer yang disebut diselundupkan ke Indonesia melalui Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung.
Sekitar empat foto yang beredar tersebut memperlihatkan puluhan senjata laras panjang sedang dijajarkan di lantai.
Di dalam foto juga terlihat beberapa orang mengenakan pakaian dinas TNI dan tentara Amerika sebagai latar belakang.
Pada keterangan foto disebutkan puluhan senjata ini adalah milik militer Amerika yang diselundupkan pada Jumat (22/7/2022) di Pelabuhan Panjang.
Foto yang sama juga beredar dengan narasi berbeda.
Narasi itu menyebutkan Kantor Bea Cukai Pelabuhan Panjang telah menyegel satu tricon kontainer dari Amerika berisi senjata yang tidak tercatat dalam daftar izin impor oleh satu di antara perusahaan vendor.
Terkait kabar ini, Frans Rahardian membenarkan, memang ada pengiriman senjata yang masuk di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung.
Namun, terkait narasi bahwa senjata itu adalah barang selundupan ataupun ilegal, Fran menegaskan hal itu adalah kabar bohong.
"Terkait dengan senjata itu benar, tapi senjata itu tidak terdaftar dalam manifes."
"Bukan selundupan, itu hoaks," kata Frans, seperti dilansir Kompas.com pada Minggu (24/7/2022).
Baca juga: Nekat Transaksi Sabu di Pinggir Jalan, Dua Pemuda Diringkus Satresnarkoba Polres Langsa
Baca juga: Masih Ingat Wanita Sunda yang Dulu Viral Dinikahi Pria Afrika? Kini Bahagia Punya Anak yang Cantik
Baca juga: Pelajar Terhimpit Truk, Tertimpa Pohon sampai Akun MyPertamina - LIVE UPDATE ACEH SENIN (25/7/2022)
Tribunnews.com: Fakta Temuan 1 Kontainer Senjata Militer AS di Lampung: Sempat Disegel Ternyata untuk Latihan TNI