Pojok UMKM

Hand Made Tas Evi Wahyuni Digemari Konsumen

Produk hand made Evi Wahyuni digemari pasar di wilayah Aceh, seperti Banda Aceh, Aceh Besar, Lhokseumawe, dan beberapa kerabat yang ada di luar Aceh.

Editor: IKL
For Serambinews.com

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Produk-produk hand made yang dikerjakan secara individu dengan jumlah produksi yang terbatas di Aceh, mulai tumbuh dan berkembang. Pelaku usahanya, bukan hanya dari kalangan bawah, banyak juga dari kalangan menengah ke atas.

Alasan terjun ke bisnis hand made juga beragam. Ada untuk mengisi waktu kosong, menghilangkan kebosanan dan kejenuhan sebagai ibu rumah tangga, atau sebagai usaha sampingan, untuk membantu penghasilan keluarga.

Perlu diketahui, banyak orang terjun ke bisnis usaha hand made karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Selain biaya produksi rendah karena dikerjakan sendiri, pasarnya juga selalu ada dan tidak akan pernah jenuh. Kecuali itu, produknya berkelas dan tidak pasaran.

Baca juga: Sehari Dilantik, Azhari Kunjungi UKM Minyak Wangi Atsirina

Seperti yang dijalankan Evi Wahyuni, ibu rumah tangga yang beralamat Jalan Puskopol Desa Lheu Blang, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Ibu tiga anak yang juga istri seorang pegawai bank daerah itu, mengatakan, tertarik terjun ke dunia bisnis hand made, sebagai usaha sambilan untuk mengisi waktu kosong di rumah.

Menurutnya, usaha hand made-nya diberi nama brand Evi Whhandmade. Usaha itu sudah ia jalankan sejak tahun 2019 lalu. Dengan jenis produk yang dihasilkan adalah tempat pinsil ukuran kecil, tempat penyimpanan kosmetik dan berbagai jenis tas, mulai dari jenis Hoho Bag, Pouch, Sling Bag dan Ransel, berbahan baku dari kain dan sejenisnya.

Tempat pinsil dan tempat kosmetik produksinya semula diberikan secara gratis kepada saudara dan kerabat dekat. Jumlah produk yang dihasilkan juga tidak banyak 5-10 unit.

Karena tampilan produknya yang unik dan cantik, maka banyak yang mulai melirik. Bahkan teman dan keluarga Evi menyarankan produk hand made berupa tempat pinsil dan kosmetik ditingkatkan, karena mulai digemari pasar.

Produk hand made Evi Wahyuni digemari pasar di wilayah Aceh, seperti Banda Aceh, Aceh Besar, Lhokseumawe, dan beberapa kerabat yang ada di luar Aceh. Evi Wahyuni, mulai termotivasi untuk memproduksi hand made dalam bentuk tas, berbagai ukuran.

Harga tas produksinya, sebut Evi Wahyuni, sangat terjangkau. Untuk tas Hoho Bag hanya dijual dengan harga Rp 200.000/unit, tas Pouch Rp 150.000/ unit, Sling Bang Rp 250.000/unit Ransel Bag Rp 300.000/unit dan Waist Bag Rp 150.000/unit.

Evi mengaku, meski omzetnya belum besar, sekitar Rp 4-5 juta/bulan, namun baginya sudah lumayan. Karena dengan kegiatan usaha hand made itu waktu kosongnya sudah terisi dengan menjahit tas yang bermanfaat bagi orang banyak.

Baca juga: Oryza Sigaret, Kretek Tembakau Hijau Gayo

Dikatakan, ia tertarik dengan produk tas, karena banyak peminatnya. Apalagi tas yang ia buat jumlahnya terbatas dan berkualitas. Sehingga setiap orang yang memakai, merasa berada pada kelas menengah ke atas, karena tas yang dipakainya, tidak dijual di pasaran umum.

Tas hand made Evi Wahyuni tidak dijual di toko-toko, melainkan di jual secara online. Melalui IG:@evi_whhandmade, FB :evi_wh@yahoo.com dengan nomor Hand Phone 0852 6046 4240.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Azhari SAg MSi yang didampingi Kasi Pelayanan Informasi dan Usaha PLUT UMKM, Andri Sufrianzah mengatakan, usaha hand made itu, masuk dalam kategori usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Makanya Dinas Koperasi dan UKM Aceh, wajib membina mereka yang ingin terus berusaha.

Di Aceh, sebut Azhari, jumlah usaha hand made, sudah banyak. Jenis produknya juga beragam. Produk hand made Aceh, ada yang mengarah kepada model dan desain hand made produk Bandung dan Surabaya, tapi ada juga dari Eropa serta Amerika, seperti baju kaos, dompet dan lainnya.

Terjun ke dunia bisnis hand made, kata Azhari, tidak butuh modal dan karyawan yang banyak. Yang diperlukan hanya movitasi dan kreasi diri sendiri. Harga produk hand made, masuk kategori menengah atas, karena produknya terbatas dan pembelinya orang tertentu.

“Semakin banyak varian produk hand made yang diproduksi, permintaan pasar jadi tinggi dan beragam. Karena yang memakai produk hand made, merasa dirinya berkelas,” ujar Azhari.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved