Breaking News

Kesenian

Orang Cina Takengon dan Taiwan Ikut Berdidong Gayo di Perpustakaan Nasional

Ayun adalah Ketua Perkumpulan Cina Takengon, berteman baik dengan Bupati Aceh Tengah sejak remaja. Ia hadir mengenakan pakaian motif Kerawang Gayo .

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Cina Takengon maksudnya turunan Tionghona dari Takengon Ayun (tiga dari kanan mengenakan baju kerawang) dan Prof Mr Chen, asal Taiwan (nomor dua dari kiri) ikut berdidong bersama di Perpustakaan Nasional Jakarta. 

Kadis Budpar Aceh Almuniza Kamal juga memuji kegiatan yang diselenggrakan Musara Gayo, Pemkab Aceh Tengah dan Perpustakaan Nasional itu. Al mm jniza mengaku sangat menikmati acara itu.

"Luar biasa, saya senang dan sangat menikmati. Ini pertama kali bagi saya ikut didong," kata Almuniza seusai acara.

Pertunjukan Didong Jalu berakhir pada pukul 23.00 WIB. Dewan juri terdiri dari Zul Syeh Kilang, Jamaluddin Meri dan Tgk Ilyas memutuskan pemenangnya adalah Grup Teruna Jaya dari Toweren. Pemenang kedua Kemara Bujang.

Selain Didong Jalu rangakaian kegiatan lain adalah bazar kuliner dan pameran kerajinan Gayo, dialog menata masa depan Gayo dan pentas "Doani Kupi" bersama Sanggar Sastra Balai Pustaka, Sanggar Matahari, Sanggar Pegayon, dan seder penyair Indonesia, yakni Kurnia Effendi, Rinti Intama, Devie Matahari, Ireng Halimun, Ira Yusup, Fikar W Eda, Moktavianus Masheka dan lain-lain. Seluruh kegiatan dipusatkan di Gedung Perpustakaan Nasional.

Grup didong Teruna Jaya dimotori Ceh Kabri Wali, Ruhdan, Miko, Rizki, Johansyah. Sedangkan Kemara Bujang dimotori Ceh Armizan, Hamka Kung, Suhada, Armansyah dan As Syura.

Didong Jalu adalah bentuk kesenian tradisional Gayo yang mempertemukan dua grup didong dalam satu panggung pertunjukan.

Kedua grup saling sindir dengan puisi atau "tep onem" yang harus dijawab secara spontan. Kemahiran menjawab puisi itu menjadi salah satu keunggulan dalam Didong Jalu, selain orisinalitas lagu dan keindahan "tepok" serta tidak menggunakan bahasa Bahasa Indonesia.

Selain puisi "tep onem" kedua grup juga melantun didong tentang filsafat kehidupan, kisah tragedi, perjalanan dan sebagainya.(*)

VIDEO Bikin Merinding, Viral Jamaah Haji Indonesia Sujud Syukur Usai Turun dari Pesawat

VIDEO VIRAL La Gayos Lahir Kembali dan Kini Beranggotakan Anak Muda Gayo Milenial

Zhafira Mahasiswi FKM UMI Meninggal Saat Ikut Pengkaderan, Ada Luka di Pundak, Keluarga Minta Diusut

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved