Internasional

Danau Dukan di Irak Mulai Menyusut, Petani Kurdi Berjuang Melawan Kekeringan

Para petani Kurdi di kawasan otonomis Kurdistan, Irak mulai mengalami kesulitan mendapatkan air.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Seorang petani mencoba membuat aliran air di ladangnya yang mulai mengalami kekeringan di kawasan Kurdistan, Irak. 

SERAMBINEWS.COM, BAGHDAD - Para petani di kawasan otonomis Kurdistan, Irak mulai mengalami kesulitan mendapatkan air.

Namun, mereka tetap berusaha mengairi tanaman untuk mencegah kehilangan mata pencaharian saat air Danau Dukan surut dan bendungan di hulu di Iran membendung alirannya.

Bapir Kalkani, yang juga seorang anggota serikat buruh, bertani di dekat danau yang indah telah melihat perubahan yang nyata selama tiga tahun terakhir ini.

Dia mengatakan Irak terus menderita kekeringan berkepanjangan.

“Ada air di tempat saya berdiri sekarang pada 2019," kata pria berusia 56 tahun itu.

“Dulunya tiga kilometer lebih jauh, tetapi levelnya telah menyusut," tambahnya kepada AFP, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Danau Sawa Dekat Sungai Efrat, Mutiara dari Selatan Irak Mengering, Pertanda Kiamat Makin Dekat

Wijen dan kacang-kacangan sedang ditanam di dataran di bawah terik matahari, berdekatan dengan danau yang dialiri oleh anak sungai Tigris, sungai Zab Bawah yang bersumber di Iran.

Danau buatan yang besar dibuat pada 1950-an setelah pembangunan bendungan Dukan, untuk memasok irigasi dan air minum untuk wilayah tersebut, serta untuk menghasilkan listrik.

Tetapi selama beberapa tahun terakhir ini, baik danau maupun sungai telah menyusut di semua sungai di Irak.

Negara ini diklasifikasikan sebagai salah satu dari lima negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim dan penggurunan.

Cadangan airnya telah turun 60 persen dibandingkan dengan tahun lalu, kata pemerintah.

Dengan curah hujan menjadi langka dan setelah tiga tahun berturut-turut kekeringan, Irak telah dipaksa untuk membagi dua wilayah yang dikhususkan untuk pertanian.

Baca juga: Pemerintah Irak Marah, Pasukan Turki Bantai Sembilan Warga Sipil dan Turis di Wilayah Kurdistan

“Jika kami tidak mengalami sedikit hujan di akhir musim semi, tidak akan ada panen di Kurdistan tahun ini,” kata Kalkani.

Para petani di daerah itu biasa menggali sumur dangkal yang dialiri Dukan untuk mengairi tanaman mereka. Tapi tidak lagi.

“Sumur-sumur itu sudah kehilangan 70 persen airnya,” katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved