Gempa Filipina
Ambulans Bawa Ibu Hamil Tertimbun Longsor Akibat Gempa 7,3 SR Guncang Filipina
Satu mobil ambulans yang membawa 4 orang termasuk seorang ibu hamil untuk dibawa ke Unit Kesehatan Desa tertimbun tanah longsor.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Ambulans Bawa Ibu Hamil Tertimbun Longsor Akibat Gempa 7,3 SR Guncang Filipina
SERAMBINEWS.COM, MANILA – Gempa berkekuatan 7,3 SR mengguncang Provinsi Abra, Filipina pada Rabu (27/7/2022) pukul 8:43 waktu setempat.
Sejumlah bangunan dilaporkan rusak dan beberapa rusak tertutup akibat longsoran tanah.
Tanah longsor terjadi di gunung wilayah Sitio Mangiyeng, Barangay Namal, Asipulo, Ifugao akibat gempa kuat Rabu pagi ini.
Satu mobil ambulans yang membawa 4 orang termasuk seorang ibu hamil untuk dibawa ke Unit Kesehatan Desa tertimbun tanah longsor.
Tidak ada yang terluka atau tewas karena akibat kejadian itu.
Baca juga: Gempa 7,3 SR Guncang Filipina, Warga Berhamburan Keluar Gedung, 1 Orang Dilaporkan Meninggal

Menurut kepala bagian operasi dan peringatan Badan Penanggulangan Risiko Bencana Provinsi (PDRRMO) Ifugamo Nesteri Cabbigac, saat gempa kuat menguncang seluruh pasien dalam ambulans segera turun dari kendaraan.
"Mereka menjemput wanita hamil itu dan mereka sedang dalam perjalanan menuju unit kesehatan desa,” katanya, dikutip dari ABS-CBN
“Untungnya, mereka bisa keluar sehingga tidak ada yang terluka atau meninggal akibat longsor," kata Cabbigac.
Saat ini, polisi sedang melakukan operasi pembersihan agar kendaraan bisa melewati jalan tersebut untuk sementara.
PDRRMO Ifugao juga telah menerima laporan bahwa beberapa bangunan di kota Banaue retak akibat gempa kuat.
Pemerintah setempat terus melakukan pemantauan sembari mengimbau warga untuk waspada dan berhati-hati dengan gempa susulan.
Baca juga: Dua Gempa Guncang Provinsi Hormozgan, Iran Selatan, Warga Berhamburan ke Jalan
Korban meninggal dan Kerusakan
Satu korban meninggal dilaporkan akibat gempa 7,3 SR mengguncang Filipina pada Rabu pagi.
Korban adalah seorang pekerja konstruksi yang terjebak di bawah puing-puing yang rubuh di La Trinidad, Benguet.