Gempa Filipina

Ambulans Bawa Ibu Hamil Tertimbun Longsor Akibat Gempa 7,3 SR Guncang Filipina

Satu mobil ambulans yang membawa 4 orang termasuk seorang ibu hamil untuk dibawa ke Unit Kesehatan Desa tertimbun tanah longsor. 

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
ABS-CBN
Satu mobil ambulans yang membawa 4 orang termasuk seorang ibu hamil untuk dibawa ke Unit Kesehatan Desa tertimbun tanah longsor akibat gempa 7,3 SR guncang Filipina. 

Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional menyebut, korban belum diketahi identitasnya.

Phil Star melaporkan, di Wilayah Administratif Cordillera, tanah longsor dan pemadaman listrik terjadi di Benguet.

Sementara kerusakan tanah dan bangunan dilaporkan di Provinsi Lagangalingan, Abra dan Pegunungan.

Di Wilayah Ilocos, kerusakan telah dilaporkan di Ilocos Sur tetapi Dewan meyakinkan publik bahwa tidak ada ancaman tsunami.

Senator Imee Marcos dalam jumpa pers juga mengatakan bahwa menara lonceng di Bantay dan Laoag rusak.

Pusat Kota Laoag kemungkinan akan ditutup karena puing-puing masih berjatuhan dari menara lonceng.

Presiden Ferdinand Marcos Jr memerintahkan pengiriman tim penyelamat dan bantuan dari Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan ke daerah-daerah yang terkena bencana. 

Kepala eksekutif juga mengarahkan perusahaan telekomunikasi untuk memberikan bantuan segera kepada masyarakat dan memastikan komunikasi gratis di daerah di mana menara telekomunikasi rusak. 

Baca juga: 5 Orang Meninggal dan 49 Lainnya Luka-luka akibat Gempa M 6,1 Guncang Iran

"Dia akan segera terbang ke daerah itu segera setelah semua kejelasan diberikan," kata Sekretaris Pers Trixie Cruz-Angeles dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, gempa berkekuatan 7, 3 skala richter (SR) itu berpusat di sekitar provinsi Abra di daerah pegunungan dan tidak menyebabkan terjadinya Tsunami

Gempa merusak bangunan dan membuat banyak orang  berlari keluar dari bangunan..

“Tanah bergetar seperti saya berada di ayunan dan lampu tiba-tiba padam,” kata Michael Brillantes, petugas keamanan Lagangilang, Kota Abra yang dekat pusat gempa.

“Kami bergegas keluar dari kantor, dan saya mendengar teriakan dan beberapa rekan saya menangis,” ceritanya, dilansir dari ABC News.

"Itu adalah gempa paling kuat yang pernah saya rasakan dan saya pikir tanah akan terbelah," kata Brillantes.

ABC News melaporakan satu warga desa tua menderita luka di kakinya dan dirawat di sebuah klinik.

Akibat gempat tersebut, banyak rumah dan bangunan telah retak dinding, termasuk beberapa yang runtuh. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

BERITA TERKAIT LAINNYA

IKUTI DAN BACA BERITA SERAMBINEWS.COM DI GOOGLE NEWS 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved