Penangkapan Calo PNS
Kasus Calo CPNS, Sekdako Lhokseumawe: Gaji Tersangka Telah Ditahan dan Terancam Dipecat jadi PNS
Sedangkan untuk penegakan disiplin terhadap tersangka yang merupakan seorang PNS, Sekda mengaku, sejak dia ditangkap oleh pihak kepolisian, gajinya...
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
Sedangkan untuk penegakan disiplin terhadap tersangka yang merupakan seorang PNS, Sekda mengaku, sejak dia ditangkap oleh pihak kepolisian, gajinya telah ditahan.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Polres Lhokseumawe berhasil mengungkap kasus dugaan penipuan dengan modus bisa mengurus untuk kelulusan (menjadi calo) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan PPPK.
Dimana kerugian dari 22 korban yang melapor mencapai Rp 2.538.750.000.
Pihak kepolisian juga mengamankan seorang tersangka berinisial Af (54), seorang PNS di sebuah kantor camat di Kota Lhokseumawe.
Sekdako Lhokseumawe, T Adnan, dihubungi Serambinews.com, awalnya memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang telah mengungkap kasus ini.
"Kita memberikan apresiasi yang luar biasa. Dengan terungkap kasus ini, tidak akan lagi bertambah korban yang tertipu," katanya.
Sekda juga membeberkan, dasarnya sekitar dua bulan lalu, ada dua guru yang mewakili 12 orang lainnya datang langsung ke dia.
Mereka mengadu, tentang aksi dugaan penipuan yang dilakukan tersangka.
Menindaklanjuti pengaduan tersebut, Sekda dasarnya telah memanggil tersangka (saat itu proses hukum belum berlangsung), untuk melakukan pertemuan di ruang kerjanya.
Saat itu, ikut dihadiri pihak BPKSDM Lhokseumawe, tersangka, dan juga para korban.
"Saat itu, dia telah mengakui perbuatannya. Sehingga kita minta untuk segera dikembalikan uang korban. Dia pun saat itu berjanji, akan mengembalikanya," paparnya.
Namun diakui juga, saat itu T Adnan berpikir kalau jumlah korban hanya 12 orang.
Akan tetapi saat sudah ditangani polisi, jumlah korban yang melapor sudah mencapai 22 orang.
"Malah yang memgadu ke kami saat itu, sampai saat ini belum membuat laporan resmi ke Polisi. Artinya, jumlah korban melebihi 22 orang," katanya