Seni Budaya
Inilah 13 Motif, Filosofi dan Makna Kerawang Gayo dalam Kain Adat "Upuh Ulen-Ulen"
Berikut adalah motif-motif kerawang Gayo dan filosofinya, yang terdapat pada "Upuh Ulen-Ulen," diringkas dari buku "Kekayaan Khazanah Adat Budaya Gayo
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Fikar W Eda I Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat Gayo memiliki kain yang disebut "Upuh Ulen-Ulen." Memiliki dasar hitam dan permukaan dihiasi dengan beraneka motif yang dikenal kerawang Gayo. Warnanya sangat kuat dan menonjol; merah, putih, kuning, hijau.
Berikut adalah motif-motif kerawang Gayo dan filosofinya, yang terdapat pada "Upuh Ulen-Ulen," diringkas dari buku "Kekayaan Khazanah Adat Budaya Gayo," Majelis Adat Gayo Kabupaten Aceh Tengah, penerbit Mahara Publishing, 2017.
1.Emun Berangkat.
Filosofi: Beluh sara loloten, mewen sara tamunen, Ike beluh ara si rai, ike mewen ara si ewei.
• Dalam Balutan Jubah Kerawang Gayo, Devie Matahari Bacakan "Subang Muyang Datu" di Perpusnas Jakarta
Makna: lambang kesetiaan dalam masyarakat Gayo, sejalan dan tetap dalam kesatuan.
2. Emun Beriring
Filosofi: si bijak kin perawah, si kuet ton ni nemah, kunul tar uken penetus ni peri, remalan tar mulo perengang ni tali.
Makna: satu kesatuan yang kokoh dalam masyarakat dan penempatan sesuai fungsi.
3. Emun Berkune
Filosofi: keramat mupakat, behu berdedele. Tirus lagu gelas, bulet lagu umut. Susun lagu belo, rempak lagu re.
Makna: melambangkan demokrasi dalam mencari kebenaran, mengambil keputusan dan dilaksanakan penuh tanggungjawab.
4. Mata Ni Lo
Filosofi: mupestak pejer, mubiner mata ni lao, ulen beganti ulen, lao beganti lao. Tarlo si pitu, ketike si lime, langkah rezeki, petemun maut. Lao tulu lao, ingi tulu ingi.
Makna: melambangkan sumber kehidupan segala mahluk. Syukur atas nikmat, sabar atas bala. Hubungan Minallah dan minannas, dan dengan alam lingkungan.
5. Peger
Filosofi: emas berpuro, koro beruwer, teluk mepenimen, penyangkulen mubelide. Dagang mutenelen, perahu musakaten.
Makna: masyarakat berada dalam ketaatan adat dan Syariat Islam. Berada di luar itu, tidak peroleh perlindungan.
6. Pucuk Ni Tuis
Filosofi: kucak berkaul, konon bernaru, warus berwajib, sinte berluah.
Makna: motivasi dan pendidikan bagi generasi penerus.
7. Puter Tali Tige
Filosofi: idung bertetunung, tali puter Tige, ari berbemulo.
Makna: Saling menyokong dan mendukung terhadap kebaikan dan kebenaran.
8. Rante
Filosofi: ratip musara anguk, nyawa musara peluk, alang tulung beret Berbantu, Tuah berpapah, bahgie bertona.
Makna: persatuan dan kesatuan. Kukuh, saling menunjukkan keterpaduan satu sama lain.
9. Saraq Opat
Filosofi: deret ni tarak pan supak, deret ni uwer pan kule.
Makna: saraq artinya hukum, peraturan, norma, tata tertib wilayah kekuasaan. Opat adalah unsur yang ada di dalamnya, yaitu:
A. Reje Musuket Sipet
Adil, bijaksana, penuh perhitungan dalam mengambil keputusan.
B. Petue musidik sasat
Memiliki sifat menyelidiki dan mensiasati tentang kehidupan masyarakat.
C. Imem muperlu sunet
Melaksanakan yang terkait dengan Syariat Islam, baik yang wajib, maupun sunat.
D. Rayat Genap Mupakat
Musyawarah dan kebulatan kehendak rakyat.
10. Tali Mestike.
Filosofi: Pakat jeroh genap bise. Ku ukum gere pipet, ku edet gere ble. Nenggeri Linge, ling mupunce nenggeri antara. Seneta roa jengkal, sedepa opat seta, senare opat kal.
Makna: sama-sama memiliki kesadaran yang bersumber dari kebaikan yang selalu diridhai Allah SWT.
11. Tapak Sleman.
Filosofi: Kulangit jarak ilang, ku bumi ku atu ampar, ike i uken pitu telege, i toa pitu Kuala.
Makna: setiap penyelesaian suatu masalah harus arif dan bijaksana.
12. Tekukur
Filosofi: inget-inget sebelum Kona, hemat jimet tengah ara. Lungi enti patah telan, pit enti patah loah.sejengkal ku arap, sedepa ku kuduk, mulo tekedir, puren terpikir.
Makna: mengambil keputusan harus dengan kesadaran penuh dan harus dipertimbangkan dari segala aspek.
13. Cucuk Pengong
Filosofi: edung bertetunung, tali puter tige.
Makna: menggambarkan saraq opat harus saling sepadan, sepapah dan sepenanggungan, mengeskoresikan persatuan dan saling mengikuti dalam menyelesaikan permasalah.(*)
• Miris! Hanya Dalam Hitungan Jam Kesakralan Pernikahan Menjadi Berantakan, Orang Dekat Penyebabnya
• Chef Devina Berbagi Resep Kue Mochi Wijen Isi Kacang, Cocok Dimakan Bersama Keluarga atau Dijual
• Semarakkan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H, Ribuan Warga Padang Tiji Pidie Keliling Gampong
