Internasional
Gencatan Senjata di Yaman Diperpanjang, Sudah Tewaskan Puluhan Ribu Orang
Utusan Khusus PBB untuk Yaman Hans Grundberg mengatakan, pihak-pihak yang bertikai di Yaman sepakat memperpanjang gencatan senjata
ADEN - Utusan Khusus PBB untuk Yaman Hans Grundberg mengatakan, pihak-pihak yang bertikai di Yaman sepakat memperpanjang gencatan senjata selama dua bulan.
Meski tekanan internasional memperpanjang dan memperluas kesepakatan akan membangun masa tenang paling lama dalam tujuh tahun lebih di negara itu.
"Perpanjangan gencatan senjata ini termasuk komitmen berbagai pihak mengintensifkan negosiasi untuk mencapai kesepakatan memperluas gencatan senjata sesegera mungkin," kata Grundberg dalam pernyataannya, Selasa (2/8/2022).
Sumber mengatakan, Grundberg mendorong agar gencatan senjata diperpanjang selama enam bulan dengan langkah tambahan.
Tapi kedua belah pihak mengeluhkan implementasi kesepakatan gencatan senjata yang sedang berjalan dan ketidakpercayaan antara pihak sangat dalam.
Pemerintah Amerika Serikat dan Oman juga melakukan kontak dengan pihak-pihak di Yaman untuk mendukung proposal Grundberg, setelah Presiden Joe Biden berkunjung ke Arab Saudi bulan lalu.
Di mana ia mengumumkan perundingan bilateral untuk "memperdalam dan memperpanjang" gencatan senjata.
Biden pun menyambut baik perpanjangan gencatan senjata.
Dalam sebuah pernyataan ia mengatakan gencatan senjata memang langkah penting dan esensial untuk menyelamatkan nyawa, "tapi tidak cukup untuk jangka panjang.
Baca juga: Houthi Tolak Perpanjangan Gencatan Senjata, Siap Melancarkan Serangan Mematikan di Seluruh Yaman
Baca juga: Presiden Mesir Dapat Pujian dari Joe Biden, Berhasil Ciptakan Gencatan Senjata Hamas dan Israel
" "Kami mendesak pihak-pihak Yaman mengambil kesempatan ini bekerja dengan konstruktif di bawah naungan PBB untuk mencapai kesepakatan inklusif, komprehensif yang mencakup langkah-langkah untuk meningkatkan kebebasan bergerak dan menambah gaji dan membuka jalan untuk resolusi konflik tahan lama yang dipimpin orang Yaman," katanya.
Juru bicara Pusat Komando AS, Joe Buccino yang mengawasi pasukan militer AS di Timur Tengah menyambut baik perpanjangan itu.
Ia mengatakan, akan terus memberikan bantuan pada jutaan rakyat Yaman.
Perang antara koalisi Arab Saudi dan pemberontak Houthi yang didukung Yaman telah menewaskan puluhan ribu orang.
Serta mendorong jutaan lainnya ke jurang kelaparan.
Riyadh berusaha keluar dari perang mahal ini yang telah menjadi titik ketegangan dengan pemerintah Biden.