Berita Banda Aceh

Perkuat Syariat Islam di Aceh, Tu Sop Ajak Partai Aceh Masuk Surga Lewat Politik

Aceh merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang menerapkan Syariat Islam, dari sejak masa kesultanan hingga era demokrasi saat ini

Editor: bakri
Serambinews.com
Pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb, Kabupaten Bireuen, Tgk Muhammad Yusuf A Wahab alias Tu Sop, mengisi pengajian di Kantor Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA PA), Senin (1/8/2022), membahas tentang implementasi Syariat Islam di Aceh. Turut hadir Ketua Umum DPA PA Muzakir Manaf (Mualem) dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kamaruddin Abubakar (Abu Razak). 

Butuh cara tersendiri, butuh strategi tersendiri,” kata Tu Sop.

Islam di Aceh saat ini dikatakan Tu Sop, sebagiannya cenderung sekuler, baik itu sekuler kiri maupun sekuler kanan.

Karena itu, untuk menarik kembali mereka yang sekuler ke jalur yang benar, perlu syariat dalam berpolitik, sehingga perjalanan ke politik juga menjadi perjalanan menuju ke surga.

“Maka hari ini saya tantang anda semua (pengurus Partai Aceh) untuk masuk surga lewat politik, ada sepakat?” tanya Tu Sop.

“Sepakat!” jawab seluruh peserta pengajian serempak.

Tu Sop lalu mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pelaksanaan Syariat Islam di Aceh sekarang ini yang belum berjalan maksimal, yang hanya berfokus pada tindakan dan hukuman, tetapi tidak pada pembinaan.

Selain itu, Syariat juga belum dilaksanakan secara menyeluruh di semua aspek kehidupan.

Karena itu, penting bagi pemerintah melalui dinas-dinas teknis terkait untuk bekerja dengan mengacu kepada konsep-konsep syariah.

Hal ini lah yang menurut Tu Sop belum tercermin dalam pelaksanaan Syariat Islam di Aceh.

Sebagai contoh, Tu Sop mengutip sebuah hasil penelitian yang menyebutkan bahwa hampir 80 persen mahasiswa di Aceh tidak bisa membaca Alquran.

“Jadi apa yang mereka pelajari kemarin? Apa seperti ini konsep syariat dalam pendidikan?,” tanyanya.

Contoh lainnya ketika anak-anak TK (Taman Kanak-kanak) diajari tentang manasik haji.

Menurutnya itu pemaknaan yang salah tentang pendidikan syariat.

“Untuk apa mereka diajari manasik haji? Belum tentu pun mereka nanti naik haji.

Itu hanya penampilan saja.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved