Berita Jakarta
Pertamina Tak Dapat Tambal Kerugian, Hanya dengan Menaikkan Harga Pertamax Cs
Pertamina menyebut kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite tidak dapat menambal kerugian
JAKARTA - Pertamina menyebut kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite tidak dapat menambal kerugian mereka atas penjualan BBM itu karena masih di bawah harga keekonomian.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, hal ini lantaran kerugian dari penjualan Pertamax sangat besar.
Sementara itu, jenis BBM Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite hanya 5 persen dari total konsumsi BBM nasional, sedangkan 95 persen konsumsi berasal dari Pertamax, Pertalite, dan Solar.
Sehingga meski Pertamina menaikkan harga 3 jenis BBM non-subsidi tersebut, tetap tidak dapat menutup keseluruhan kerugian Pertamina dalam menjual Pertamax.
"Tidak nutup, kerugian Pertamax itu sangat besar.
Kita belum keluarin angkanya (kerugian penjualan Pertamax), sangat besar," ujarnya.
Sementara Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, mengamini pernyataan tersebut lantaran volume Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) dan subsidi jauh lebih banyak dari volume BBM nonsubsidi.
Dengan demikian, meskipun Pertamina menaikkan harga Pertamax Turbo dkk tentu tidak dapat menutup kerugian dari penjualan Pertamax.
Baca juga: Harga BBM Naik Lagi per 3 Agustus 2022, Cek Harga Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex
Baca juga: Pertamina Perketat Suplai Pertalite, Kemenkeu: Subsidi Bakal Dihapus
"Saya kira memang demikian.
Pertalite saja kisaran 23-30 juta kiloliter (KL). Solar 15-17 juta KL.
Sementara total non subsidi hanya kisaran 7 juta KL," ujarnya, Kamis (4/8/2022).
Kendati demikian Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi mengatakan, kenaikan harga Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite memang tidak dapat mengurangi kerugian Pertamina untuk penjualan Pertamax.
Namun, kenaikan harga 3 jenis BBM nonsubsidi ini dapat mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk memberikan kompensasi kepada Pertamina.
Dengan demikian, meski saat ini Pertamina menjual rugi BBM jenis Pertamax, kerugian akibat fluktuasi harga minyak tersebut akan dikompensasi oleh pemerintah.
"Pasalnya, Pertamina akan dapat penggantian melalu dana APBN untuk kompensasi jika Pertamina menjual BBM di bawah harga keekonomian," jelas Fahmy.