Breaking News

Internasional

Layanan Rumah Sakit Jalur Gaza Terancam Terhenti, Pembangkit Listrik Berhenti Beroperasi

Kementerian Kesehatan Palestina memperingatkan layanan rumah sakit akan berhenti dalam waktu 48 jam jika operasi di pembangkit listrik tidak dipulihka

Editor: M Nur Pakar
AFP/SAID KHATIB
Petugas medis Palestina mengevakuasi seorang pria yang terluka ke rumah sakit usai serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, Sabtu (6/8/2022) malam 

SERAMBINEWS.COM, KOTA GAZA- Kementerian Kesehatan Palestina memperingatkan layanan rumah sakit akan berhenti dalam waktu 48 jam jika operasi di pembangkit listrik tidak dipulihkan.

Pembangkit listrik di Jalur Gaza, Palestina telah berhenti bekerja sejak Sabtu (6/8/2022) siang.

Dilansir AFP, Minggu (7/8/2022), hal itu terkait pasokan bahan bakar dihentikan, dengan penutupan jaringan pipa Kerem Shalom minggu lalu.

Selama serangan terus menerus sejak Jumat (5/8/2022), pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 31 warga Palestina, termasuk enam anak-anak dan empat wanita, dan melukai lebih dari 270 lainnya.

Medhat Abbas, juru bicara Kementerian Kesehatan, mengatakan layanan rumah sakit akan dihentikan jika listrik sepanjang waktu tidak pulih dalam waktu dua hari.

“Kementerian Kesehatan membutuhkan setengah juta liter bahan bakar per bulan untuk dapat mengoperasikan pembangkit swasta,” kata Abbas.

Baca juga: Israel Peringatkan Serangan ke Gaza Bisa Seminggu, Jihad Islam Akan Terus Bombardir Pemukiman Yahudi

Dia takut bencana nyata segera terjadi, karena bahan bakar saat ini tidak tersedia.

Walikota Kota Gaza Yahya Al-Sarraj mengatakan layanan kota juga terkena dampak negatif karena kurangnya listrik.

“Akibat pemadaman pembangkit listrik, layanan kota akan minimal atau bahkan terhenti," ujarnya.

"Ini akan meminimalkan pasokan air domestik, yang konsumsinya meningkat terutama selama Juli dan Agustus, ”kata Al-Sarraj.

“Limbah mentah akan mengalir ke laut karena pembangkit tidak berfungsi secara maksimal,” tambahnya.

Pasokan listrik telah dikurangi menjadi empat jam sehari.

Baca juga: Israel Batalkan Pengiriman Bahan Bakar ke Jalur Gaza, Pembangkit Listrik Terancam Ditutup

Situasi yang dihasilkan akan mempengaruhi distribusi air serta instalasi pengolahan limbah, kata Abbas.

Upaya mencapai gencatan senjata dilanjutkan dengan mediasi Mesir dan PBB.

Media lokal dan Arab mengutip sumber-sumber Mesir yang mengatakan mereka melakukan upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan memulihkan ketenangan di Jalur Gaza.

Namun jet tempur Israel terus membom berbagai sasaran di Jalur Gaza selama tiga hari berturut-turut.

Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, menembakkan ratusan rudal dan roket ke kota-kota Israel.

Rudal juga diarahkan ke Jerusalem untuk pertama kalinya sejak dimulainya putaran pertempuran terakhir.

Baca juga: Italia Prihatin Jatuhnya Korban Sipil di Jalur Gaza dan Kutuk Serangan Roket Jihad Islam ke Israel

Pembunuhan Khaled Mansour, komandan Brigade Al-Quds di Rafah, merupakan pukulan baru bagi Jihad Islam di Gaza setelah pembunuhan Taysir Al-Jabari, komandan Jihad Islam lainnya.

Dewan Militer Jihad Islam di Gaza terdiri dari 10 anggota di bawah kepemimpinan Akram Al-Ajouri, yang sebelumnya coba dibunuh oleh Israel di Beirut.

Abu Hamza, juru bicara Brigade Al-Quds, mengatakan dalam sebuah pernyataan pers:

“Apa yang muncul dari kemampuan rudal kami, yang hari ini menguras musuh bodoh kami, sebagian kecil dari apa yang telah kami persiapkan.”

Dia meminta rakyat Palestina di Tepi Barat untuk terlibat dalam perlawanan.

“Kami menyerukan kepada semua pejuang perlawanan dan orang-orang bebas di Tepi Barat dan tanah yang diduduki untuk terlibat dalam epik ini," ujarnya.

Baca juga: Pengawal Revolusi Iran Tegaskan Israel Akan Bayar Mahal Atas Serangan ke Jalur Gaza

"Biarkan ini menjadi intifada besar yang menetapkan kematian musuh kami," harapnya.

Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, mengatakan dalam sebuah pernyataan:

“Sepanjang waktu, kami melakukan semua upaya yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami dan menghentikan agresi Israel.”(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved