Internasional
Taiwan Siapkan Perlindungan Bawah Tanah Antisipasi Serangan, Cina Tetap Lanjutkan Latihan Militer
Tempat parkir, pusat perbelanjaan, dan stasiun kereta mobil bawah tanah di Taiwan telah dipersiapkan untuk digunakan sebagai tempat perlindungan
"Memiliki tempat perlindungan memang diperlukan.
Kami tidak tahu kapan perang akan terjadi dan tempat perlindungan ini bisa menyelamatkan kami," kata Wu.
"Perang itu brutal.
Kami tidak pernah mengalami hal tersebut sebelumnya jadi kami tidak pernah siap," lanjut Wu.
Cina pada Senin (8/8/2022) melanjutkan latihan militer terbesarnya di sekitar Taiwan.
Mereka menentang seruan untuk mengakhiri latihan militer yang digelar setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan.
Pelosi adalah pejabat tertinggi AS yang mengunjungi Taiwan selama beberapa puluh tahun terakhir, dan Cina marah atas kunjungannya ke pulau tersebut.
Selama latihan militer, Cina mengerahkan jet tempur, kapal perang, dan rudal balistik.
Para analis menggambarkannya sebagai praktik untuk mengurung Taiwan.
Latihan militer Cina awalnya dijadwalkan selesai pada Minggu (7/8/2022), tetapi baik Beijing maupun Taipei tidak ada yang mengonfirmasinya.
Dikutip dari kantor berita AFP, Kementerian Transportasi Taiwan sempat melihat beberapa bukti menunjukkan setidaknya penarikan sebagian militer Cina.
Namun, Cina pada Senin (8/8/2022) mengatakan bahwa latihan militernya masih berlangsung.
"Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Cina terus melakukan latihan bersama dan pelatihan praktis di laut dan wilayah udara di sekitar pulau Taiwan," katanya.
Latihan itu, kata Komando Timur militer Cina, "Berfokus pada pengorganisasian operasi anti-kapal selam dan serangan laut bersama".
Beijing pada Senin (8/8/2022) juga melakukan latihan menembak langsung di beberapa wilayah Laut Cina Selatan dan Laut Kuning.
Taiwan selama berhari-hati tetap menentang latihan militer Cina dan akan memulai latihan tembakan langsungnya sendiri pada Selasa (9/8/2022).(kompas.com)
Baca juga: Presiden Taiwan Minta Bantuan Masyarakat Internasional, Cegah Agresi China
Baca juga: Taiwan Tuduh China Kerahkan 66 Jet Tempur dan 14 Kapal Perang di Wilayah Laut dan Udaranya