Kisah Sukses Faiz Daffa Bos Antarestar, Rintis Bisnis Sejak Usia 11 Tahun, Kini Raup Omzet Rp 1 M
Meraih omzet Rp 1 miliar di usia 17 tahun bukanlah hal biasa. Bos Antarestar yang masih belia ini layak dijadikan panutan merintis bisnis sukses
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Meraih omzet Rp 1 miliar pertama di usia 17 tahun bukanlah hal biasa. Bocah satu ini layak dijadikan panutan dalam merintis bisnis hingga sukses.
Di usianya yang masih belia, saat anak-anak lain sedang menghabiskan waktu untuk bermain game dan sebagainya, tidak dengan seorang Faiz Daffa.
Ia lebih memilih jalan berpeluh keringat setiap pulang sekolah, mengantarkan paket pesanan customernya ke tempat jasa pengiriman barang, setiap hari.
Kerja kerasnya terbayar lunas, kini Faiz seorang yang boleh dikatakan 'bocah' ini sudah mencapai Rp 1 miliar pertamanya sejak usia 17 tahun lalu.
"100 ribu pcs laku (produk) per bulan," kata Founder sekaligus CEO Antarestar Company, Faiz Daffa Fathullah dikutip Serambinews.com dari YouTube Raymond Chin, Rabu (10/8/2022).
Diketahui, brand Antarestar milik Faiz menjual produk berupa perlengkapan mendaki gunung yang kekinian serta outfit dan aksesoris lain untuk milenial dan Gen Z.
Bisa sampai di sini bukanlah pekerjaan mudah Faiz, perlu perjuangan dan mengorbankan banyak hal, termasuk waktu bermain dan waktu tidur.
Bagaimana ia memulai kisah terjun ke dunia bisnis di usia yang masih sangat belia hingga sukses seperti sekarang ini? Berikut kisahnya.
Baca juga: Khadafi, Anak Muda Asal Lhokseumawe Bos Bisatopup Beromzet Rp 20 Miliar Per Bulan, Begini Kisahnya
Kisah Faiz Daffa Rintis Bisnis hingga Sukses
Mulai terpikir untuk berjualan saat Faiz masih duduk di kelas 6 SD, tepatnya sekitar usia 11 tahunan.
Ia bercerita, ketika SD dulu suka bermain skateboard mini tech deck menggunakan dua jari.
Melihat banyak teman-temannya yang bermain hal sama, Faiz mulai mencari cara bagaimana menjual produk tersebut di sekolah.
"Waktu itu lagi tren. Mulai kepikiran apa gue jalan aja (jualan) gitu ya," kenangnya sekitar tahun 2013 silam.
Faiz mulai mencari marketplace yang ada saat itu seperti seperti Kaskus dan Tokopedia.
Ia kemudian membeli mainan tersebut dari marketplace dengan harga yang lebih murah, lalu menjualnya kembali dengan harga yang lebih mahal di sekolah.