Berita Jakarta
Salah Pola Asuh Bisa Sebabkan Stunting, KIP: Perlu Keterbukaan Informasi
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengatakan, akibat aola asuh menjadi modal penting bagi tumbuh
JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengatakan, akibat aola asuh menjadi modal penting bagi tumbuh kembang seorang anak.
Ketika orang tua salah menerapkan pengasuhan, bukan tidak mungkin tumbuh kembang anak menjadi terganggu dan bahkan mengakibatkan stunting.
Dikatakan, pertama kali yang harus diperhatikan orang tua adalah terkait pemenuhan gizi seimbang pada anak.
Anak membutuhkan nutrisi yang terdapat dalam makanan dan minuman yang sehat untuk pertumbuhan.
"Gizi yang baik sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak, terutama dalam dua tahun pertama anak," kata Hasto, Selasa (9/8/2022).
Jika pola makan tidak sehat terjadi pada anak akibat salah pola asuh, menurut Hasto, maka dampak yang ditimbulkan adalah gangguan atau penyakit.
Anak bisa mengalami obesitas, penyakit jantung, kerusakan gigi, penyakit hati, dan lain sebagainya.
"Lebih mudah dan murah untuk mencegah penyakit dengan memberikan gizi yang sehat.
Mari kita mulai memberikan gizi seimbang ketika anak-anak masih kecil," ujar Hasto.
Baca juga: Sekda Bireuen Isi Seminar Nasional BKKBN Penurunan Stunting
Baca juga: Kecamatan Delima Pidie Tertinggi Kasus Stunting
Dia pun memberikan pemahaman terkait pola asuh yang baik dan benar pada anak, yakni dengan kasih sayang, menyediakan lingkungan yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi tumbuh kembang anak.
Ia menyerukan melakukan pengasuhan tanpa kekerasan dan berkelanjutan serta memberikan teladan yang baik.
"Otoritatif, namun demokratis sehingga terjalin komunikasi dua arah antara orang tua dan anak.
Lalu permisif, berperan sebagai teman daripada orang tua," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Taro di Kabupaten Gianyar Bali, I Wayan Warka, yang juga menjadi narasumber dalam webinar tersebut menyebut, pola asuh yang salah akan menyebabkan anak menjadi stunting.
Berdasarkan penelitian di lingkungannya, Wayan menyebut bahwa stunting tidak hanya terjadi kepada warganya yang miskin, tapi juga yang kaya.