Berita Jakarta
Salah Pola Asuh Bisa Sebabkan Stunting, KIP: Perlu Keterbukaan Informasi
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengatakan, akibat aola asuh menjadi modal penting bagi tumbuh
"Pola asuh yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tua karena orang tuanya sibuk bekerja sehingga belum bisa memperhatikan anaknya di rumah dan memberikan makan bergizi, hanya bisa memberikan makanan cepat saji," kata Wayan.
Wayan pun mengimbau kepada seluruh orangt ua agar memberikan pengasuhan yang baik pada anak agar tumbuh kembangnya bisa optimal.
Ia mengingatkan peran ayah dan ibu menjadi penentu apakah anak mereka tumbuh stunting atau tidak.
Sementara itu, Komisi Informasi Pusat (KIP) menekankan bahwa keterbukaan informasi di lingkungan masyarakat merupakan sebuah kunci untuk menentukan keberhasilan menghapus kemiskinan ekstrem dan menurunkan kekerdilan pada anak (stunting).
“Salah satu aspek fundamental dalam negara demokrasi itu pasti adalah partisipasi masyarakat.
Partisipasi itu adalah wujud dari kedaulatan rakyat,” kata Ketua Bidang Kelembagaan KIP, Handoko Agung Saputro dalam webinar yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (9/8/2022).
Dia menekankan optimalnya kedua program prioritas pemerintah tersebut dapat terlihat bila memenuhi kaidah-kaidah dalam keterbukaan informasi.
Kaidah pertama yang harus diperhatikan terkait dengan ketersediaan data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya kepada publik, seperti banyaknya jumlah keluarga yang menderita kemiskinan dan berisiko stunting agar sosialisasi yang disampaikan tidak sekadar tentang arti saja, tetapi juga tujuan yang ditargetkan.
“Kalau ada salah persepsi terkait dengan stunting, berarti ada problem komunikasi atau persepsi-persepsi lain yang terjadi karena program tidak disampaikan secara utuh,” ujarnya. (republika.co.id/antaranews.com)
Baca juga: Cegah Stunting, Puskesmas Kembang Tanjung Adakan Inovasi Rihon Meulawing hingga Olahan Daun Kelor
Baca juga: Angka Stunting di Pidie Turun, Kecamatan Delima Tertinggi Kasus