Internasional

Turki Kirim Kapal Bor Baru ke Perairan Mediterania Timur di Siprus, Erdogan Klaim Masuk Wilayahnya

Pemerintah Turki resmi mengirim kapal bor hidrokarbon bawah laut terbaru dan terbesar di negara itu pada Selasa (9/8/2022).

Editor: M Nur Pakar
AFP
Kapal bor Abdulhamid Han milik Turkish Petroleum Corporation, berlabuh di Pelabuhan Tasucu, sebelum memulai eksplorasi di Mediterania Timur pada Selasa (9/8/2022). 

SERAMBINEWS.COM, ISTANBUL - Pemerintah Turki resmi mengirim kapal bor hidrokarbon bawah laut terbaru dan terbesar di negara itu pada Selasa (9/8/2022).

Kapal akan menuju baratlaut Siprus di Mediterania Timur, yang tidak diklaim oleh negara lain.

“Eksplorasi dan pengeboran kami di Mediterania berada dalam wilayah kedaulatan kami sendiri,” tegas Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Dia menyampaikan hal itu pada upacara pelepasan kapal bor di selatan Provinsi Mersin selatan.

“Kami tidak perlu meminta izin atau ratifikasi dari siapapun,” tegasnya.

Dilansir AFP, Rabu (10/8/2022), Turki telah terlibat dalam perselisihan sengit dengan Yunani dan Siprus mengenai batas-batas maritim dan hak energi lepas pantai.

Baca juga: Ankara-Abu Dhabi Buka Hubungan Baru, Akhiri Krisis Regional dan Gas Mediterania Timur

Sehingga, sempat memicu ketegangan tinggi di Mediterania Timur dua tahun lalu.

Erdogan mengatakan kapal baru Abdulhamid Han akan mulai mengebor sumur Yorukler-1 sekitar 55 kilometer lepas pantai Gazipasa, di Provinsi Antalya, Turki.

“Baik boneka maupun orang-orang yang memegang tali tidak akan dapat mencegah kami mendapatkan hak kami di Mediterania,” katanya.

Dia merujuk ke Yunani dan Siprus dan sekutu Barat.

Pada musim panas 2020, ketegangan meningkat setelah Turki mengirim kapal survei seismik yang dikawal kapal perang ke Mediterania timur.

Yunani langsung mengklaim hak eksklusif atas potensi cadangan minyak dan gas bawah laut itu.

Baca juga: Mesir Siap Bantu Yunani dari Ancaman Kedaulatan Wilayah, Termasuk Migas di Mediterania Timur

Yunani mengirim kapal perang untuk membayangi armada Turki.

Kedua negara kemudian melakukan latihan militer sebagai unjuk kekuatan.

Turki bersikeras pulau-pulau kecil Yunani dekat pantai Turki tidak boleh diperhitungkan.

Turki menuduh Athena mencoba mengambil bagian yang tidak adil dari sumber daya Mediterania Timur.

Sekutu NATO itu secara rutin saling menuduh pelanggaran wilayah udara.

Turki juga mengklaim Yunani telah melanggar perjanjian internasional dengan memiliterisasi pulau-pulau Aegean Timur dekat dengan Turki.

Baca juga: Yunani Kembali Perkuat Hubungan dengan Libya, Sepakat Hadang Turki Kuasai Laut Mediterania Timur

Kapal bor Turki lainnya Fatih, Kanuni dan Yavuz beroperasi di Laut Hitam.

Turki telah menemukan cadangan gas alam dan keempat kapal diberi nama setelah sultan Ottoman.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved