Video
Pelaku Penyetrum Ikan, Berburu sampai Air jadi Coklat - LIVE UPDATE ACEH Kamis (11/8/2022)
Live Update Aceh merupakan update-update berita di Aceh, tayang setiap hari pukul 10.00 WIB dan pukul 20.00 WIB.
Berita Ketiga
Judul : BERBURU DI HUTAN, IBRAHIM DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA
Reporter : Romadani - Aceh Tengah
Ibrahim (60), warga Desa Bale Permata, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, ditemukan meninggal dunia di tengah hutan, Rabu (10/8/2022).
Korban meninggal saat berburu bersama temannya di kawasan hutan perbatasan Bener Meriah dan Aceh Utara.
Jenazah sudah berhasil dievakuasi oleh Tim Search and Rescue (SAR) Aceh Tengah.
Kepala Kantor SAR Banda Aceh, Ibnu Haris Al Husain melalui Koordinator Pos SAR Aceh Tengah, Bustami Amri kepada TribunGayo.com mengatakan, pihaknya mendapat informasi adanya warga Bener Meriah yang meninggal dunia di hutan pada Selasa (9/8/2022).
Berita Keempat
Judul : DALAM SATU HARI TERJADI TIGA KEBAKARAN DI PIDIE, API BAKAR HUTAN HINGGA TUMPUKAN KAYU
Reporter : Muhammad Nazar - Pidie
Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Pidie mencatat tiga peristiwa kebakaran terjadi, Rabu (10/8/2022).
Namun, kebakaran yang terjadi di lokasi terpisah di Pidie tidak menimbulkan korban jiwa.
Kabid Kesiap Siagaan dan Damkar BPBD Pidie, Syahrial SKEP MKM, kepada Serambinews.com, Kamis (11/8/2022) mengatakan, peristiwa kebakaran terjadi, Rabu (10/8/2022), pada tiga titik lokasi terpisah di Pidie.
Berita Kelima
Judul: AIR SUNGAI ALUE IE MIRAH ACEH TIMUR BERUBAH JADI COKLAT, DIDUGA DICEMARI LIMBAH PKS
Reporter: Seni Hendri - Aceh Timur
Diduga tercemar limbah dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) air sungai di Desa Alue Ie Mirah, Kecamatan Indra Makmu, Aceh Timur, berubah warna menjadi coklat.
Bosim salah satu warga setempat mengatakan, air sungai tersebut selama ini digunakan warga setempat untuk kepentingan sehari-hari seperti memasak, mencuci dan mandi.
"Akibat menggunakan air sungai ini, kami mengalami gatal-gatal di sekujur tubuh diduga akibat air sungai ini tercemar limbah PKS, " ungkap Bosim.
Kini, jelas Bosim, warga trauma menggunakan air sungai tersebut karena telah berubah warna dan bau sehingga beresiko terhadap kesehatan warga.