Luar Negeri

WHO Minta Publik Bantu Cari Nama Baru untuk Ganti Virus Cacar Monyet, Ada Usul?

Badan kesehatan PBB selama berminggu-minggu menyuarakan keprihatinan tentang nama penyakit itu, setelah menyebar dengan cepat secara global

Editor: Faisal Zamzami
AFP
Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus 

Hingga saat ini, dua varian utama diberi nama sesuai dengan wilayah geografis tempat mereka diketahui beredar, Cekungan Kongo dan Afrika Barat.

Para ahli sepakat untuk mengganti nama mereka menggunakan angka Romawi, menyebutnya Clade I dan Clade II.

Subvarian Clade II, sekarang dikenal sebagai Clade IIb, dipandang sebagai penyebab utama di balik wabah global yang sedang berlangsung.

WHO Tekankan Lonjakan Kasus Cacar Monyet Tak Terkait dengan Monyet

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan bahwa wabah cacar monyet tidak terkait dengan monyet, menyusul sejumlah serangan yang dilaporkan pada primata di Brasil.

"Yang perlu diketahui orang adalah bahwa penularan yang kita lihat terjadi di antara manusia," kata Juru Bicara WHO Margaret Harris, kepada wartawan di Jenewa, pada Selasa (9/8/2022) dilansir dari Guardian.

Dia mengatakan primata tidak dapat disalahkan atas lonjakan kasus cacar monyet di Brasil setelah laporan serangan fisik dan keracunan pada monyet di sejumlah kota.

Di sebuah cagar alam di Rio Preto, negara bagian São Paulo, 10 monyet tampaknya telah diracuni atau dilukai dengan sengaja dalam waktu kurang dari seminggu, menurut situs berita G1.

Tim penyelamat dan aktivis menduga monyet-monyet itu diracun dan diserang setelah tiga kasus cacar monyet dikonfirmasi di daerah itu.

Secara global, lebih dari 28.100 kasus dan 12 kematian telah dicatat. Infeksi cacar monyet meningkat sejak Mei di luar negara-negara Afrika barat dan tengah di mana penyakit itu telah lama mewabah.

Hingga saat ini, Brasil telah mencatat lebih dari 1.700 kasus dan satu kematian, menurut data WHO.

Baca juga: Negara Bagian Amerika Serikat Umumkan Darurat Cacar Monyet, India Laporkan Kasus Kematian Pertama

Baca juga: Penyakit Cacar Monyet Kembali Renggut Korban Jiwa, Spanyol Laporkan Kasus Kematian Kedua

Asal usul cacar moyet

Harris menggarisbawahi bahwa terlepas dari namanya, monyet bukanlah penular utama penyakit, dan tidak ada hubungannya dengan wabah tersebut.

Monkeypox menerima namanya karena virus pertama kali diidentifikasi pada monyet yang dipelihara untuk penelitian di Denmark, tetapi penyakit ini ditemukan pada sejumlah hewan, dan paling sering pada hewan pengerat.

Sementara virus dapat berpindah dari hewan ke manusia, ledakan kasus global baru-baru ini disebabkan oleh penularan kontak dekat antara manusia, terang juru bicara WHO itu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved