Berita Aceh Tamiang

Delapan Tahun Hilang tanpa Kabar, Lili Herawati Pingsan saat Bertemu Ayah dan Keluarganya

Setelah delapan tahun disekap majikannya di Malaysia, Lili Herawati akhirnya pulang ke kampung halamannya di Aceh Tamiang, berkumpul kembali bersama

Editor: bakri

Setelah delapan tahun disekap majikannya di Malaysia, Lili Herawati akhirnya pulang ke kampung halamannya di Aceh Tamiang, berkumpul kembali bersama keluarganya.

Putri yang hilang tanpa kabar itu akhirnya kembali setelah difasilitasi Anggota DPRA, Asrizal H Asnawi, komunitas relawan SUBA, dan KBRI di Kuala Lumpur.

Suasana haru membuncah, isak tangis pecah.

Lili Herawati tak kuasa menahan keharuannya.

Ia nyaris pingsan di pelukan sang ayah.

SUASANA haru dan isak tangis pecah saat Lili Herawati (25) bertemu keluarganya di Desa Blang Kandis, Kecamatan Bandar Pusaka, Aceh Tamiang, Jumat (19/8/2022).

Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang menjadi korban penyekapan dan penyiksaan oleh majikannya di Malaysia itu bahkan hampir pingsan saat memeluk sang ayah setelah 8 tahun hilang tanpa kabar.

Detik-detik pertemuan itu tergambar dalam video yang dikirimkan oleh Anggota Komisi II DPR Aceh, Asrizal H Asnawi kepada Serambi.

Kepulangan Lili memang difasilitasi oleh Asrizal, komunitas relawan Aceh (SUBA) di Malaysia, dan pihak KBRI di Kuala Lumpur.

Baca juga: Akhirnya, TKW asal Tamiang Lili Herawati Pulang Kampung

Baca juga: Ditemani Asrizal H Asnawi, Lili Herawati Pulang ke Aceh Tamiang Pagi Ini : Sangat Senang Sekali

Asrizal bahkan menjemput sendiri Lili Herawati di Malaysia.

Kepulangan mereka ke Aceh Tamiang turut ditemani Ketua Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA), Tgk Bukhari Ibrahim.

Mereka tiba di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, pada Jumat siang, dan langsung bergerak menuju Desa Blang Kandis.

Di sana, ratusan warga terlihat sudah hadir kala mobil yang membawa Lili Herawati memasuki wilayah desa.

Turun dari mobil, tangisan Lili langsung pecah saat sang ayah memeluknya.

Bahkan, Lili nyaris pingsan dan harus dibantu oleh saudari kandungnya untuk berjalan.

Dalam video tersebut, terdengar tangisan Lili sambil memanggiL sang ayah, “Ayah… ayah… ayah…” Asrizal mengatakan, ia, Lili dan Tgk Bukhari tiba di Desa Blang Kandis sekira pukul 20:00 WIB.

Mereka disambut oleh camat, datok (kepala desa) dan ratusan warga desa setempat.

Ketua DPD PAN Aceh Tamiang itu mengungkapkan, Lili seperti tak percaya bahwa dirinya telah sampai di tanah kelahirannya.

“Lebih dari 3 kali dia bertanya ‘apa betul saya dah sampai ke rumah mamak dan ayah?’”, sebut Asrizal.

Menang gugatan

Lili Herawati dapat pulang ke kampung halamannya setelah menang dalam pengadilan gugatan di Mahkamah Buruh Malaysia.

Pada 22 Juli 2022, Mahkamah Buruh Malaysia memutuskan majikan Lili Herawati bersalah dan wajib membayar denda sebesar 67.000 Ringgit atau Rp 225 juta.

Dari total 67.000 Ringgit tersebut, 5.000 Ringgit digunakan untuk membayar denda kelebihan izin tinggal dan tiket kepulangan ke Indonesia.

Namun Lili tidak bisa langsung pulang ke Indonesia karena harus menunggu proses pembayaran denda sebesar 3.100 Ringgit di Imigrasi Malaysia.

Beri penjelasan

Terkait dengan Keputusan Mahkamah Buruh Malaysia yang memerintahkan sang majikan harus membayar semua tunggakan gaji Lili Herawati.

Di hadapan keluarga, Anggota DPR Aceh Asrizal H Asnawi, dan seluruh perangkat desa serta TNI/Polri, Lili memberi penjelasan terkait uang yang ia peroleh dari majikannya tersebut.

“Saya ingin memperjelas bahwa Pak Asrizal dan Pak Bukhari tidak ada sama sekali, 50 sen pun tidak ada sama sekali mereka pakai uang saya,” tegas Lili.

Ia mengatakan, Asrizal datang membantu dirinya selama di Malaysia menggunakan uang Asrizal sendiri.

“Begitupun Pak Bukhari, yang saya tak punya uang di sana, dia yang jaga saya.

Dan sudah dianggap saya seperti anaknya sendiri,” ujar Lili.

Oleh karena itu, Lili meminta kepada semua pihak agar tidak salah paham terkait uang tersebut.

“Saya tidak mau semua orang di sini salah paham dengan Pak Bukhari dan Pak Asrizal,” pintanya.

Diakhir, Lili memperlihatkan bukti kepemilikan rekening dan sejumlah uang Ringgit serta dokumen lainnya.

“Alhamdulillah saya dapat rezeki.

Semoga ini bermanfaat untuk saya,” pungkasnya.

Sementara itu, Asrizal juga menegaskan bahwa dirinya tidak menggunakan uang milik Lili satu rupiah pun.

“Tidak ada saya pakai satu rupiah pun uang Lili dan pemerintah.

Semua ini uang pribadi saya.

Tiga kali saya ke Malaysia untuk memastikan kapan Lili bisa pulang,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Lili Herawati berangkat ke Malaysia bersama temannya sekitar 16 tahun lalu melalui sebuah agen.

Dia berkerja di rumah majikannya di Negeri Sembilan.

Namun selama bekerja, Lili Herawati tak diizinkan menghubungi orang tuanya.

Kondisi tersebut berlangsung hingga delapan tahun.

Ironisnya, Lili Herawati tak menerima sepeser pun uang gaji dari majikannya seperti yang pernah dijanjikan.

Selam itu pula ia mendapatkan perlakuan kasar berupa pukulan, ditampar, dan ditendang , meskipun itu hanya sebuah kesalahan kecil.

Bahkan gigi depannya copot akibat kekerasan yang dilakukan oleh majikan, dan kepalanya memar akibat dipukuli dengan cangkir plastik.

Baru pada 24 Mei 2022, Hera berkesempatan kabur dari rumah majikannya dan akhirnya bertemu dengan Haikal, relawan Aceh di Malaysia. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca juga: Majikan Penyiksa Lili Herawati di Malaysia Penuhi Putusan Pengadilan, Lunasi Kewajiban Rp 225 Juta

Baca juga: Detik-detik Pertemuan Lili Herawati dengan Keluarga, Gadis Aceh yang Disiksa Majikan Selama 8 Tahun

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved