Kasus Brigadir J
Dokter Forensik Beber Hasil Autopsi di Tubuh Brigadir J, Korban Pembunuhan Atas Perintah Ferdy Sambo
Hasil itu disampaikan Ketua tim dokter forensik gabungan Ade Firmansyah Sugiharto saat memberikan konferensi pers di Mabes Polri terkait hasil autopsi
Penulis: Sara Masroni | Editor: Mursal Ismail
Ketika ditanya jarak tembak ke tubuh Yosua, Ketua tim dokter forensik gabungan itu menyampaikan tidak bisa mengidentifikasi.
Hal ini karena jasad Brigadir J tidak segar lagi seperti autopsi pertama dulu.
"Pasti jenazah pada saat autopsi pertama sudah dibersihkan, bentuk luka lecet sudah tidak sesuai lagi warnanya dengan yang asli," jelas Dokter Ade.
"Kita tidak bisa memperkirakan luka tembak jarak jauh, jarak dekat atau sangat dekat. Ciri-ciri luka di tubuh saat ini sudah tidak bisa kita identifikasi lagi (mengenai jarak tembak) karena sudah tidak fresh," tambahnya.
Sementara mengenai kabar adanya kuku Yosua yang dicabut, pihak tim dokter forensik memastikan hal itu tidak ada.
"Gak ada kuku yang dicabut, gak ada sama sekali," pungkasnya.
Demikian terkait hasil autopsi ulang Brigadir J. Ditanya apakah ada luka pukul di tubuh Yosua, dokter forensik membantah adanya kekerasan lain selain kekerasan senjata api.
(Serambinews.com/Sara Masroni)