Berita Banda Aceh
Aceh Peringkat Tiga Nasional Stunting, Prodi OBGYN dan Anestesi FK USK Temui DPRA
Aceh saat ini menduduki peringkat tiga nasional untuk angka stunting balita, di bawah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Barat (Sulbar).
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
Aceh saat ini menduduki peringkat tiga nasional untuk angka stunting balita, di bawah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Barat (Sulbar).
Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.,OM, BANDA ACEH - Aceh saat ini menduduki peringkat tiga nasional untuk angka stunting balita, di bawah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Barat (Sulbar).
Prevalensi stunting pada bayi di bawah dua tahun (baduta) di Aceh cukup tinggi yaitu sebanyak 37,9 persen.
Artinya 4 dari 10 bayi di bawah dua tahun menderita stunting di Aceh, sedangkan prevalensi rata-rata nasional sebesar 30,8 persen.
Angka ini berada di atas ambang yang ditetapkan WHO yaitu 20 persen.
Indonesia sendiri juga menduduki peringkat kedua setelah Laos terhadap angka stunting Balita di Asia Tenggara.
Oleh karena itu, permasalahan stunting adalah masalah nasional dan saat ini Pemerintah Aceh telah langsung membuat pergub tentang stunting dan mendeklarasikan gerakan Bersama untuk mengatasinya.
Untuk mencegah angka stunting di Aceh semakin merangkak naik, Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi serta Program Studi Obstetri dan Gynekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, perkuat sinergisitas bersama Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
Anggota Komisi V, DPRA, dr Purnama Sp OG menerima audiensi panitia ANESTRI (Anestesi dan Obstetri Ginekologi” di ruang banggar DPRA dalam rangka menyambut seruan pemerintah mengenai penurunan stunting, Senin (22/8/2022) lalu.
Baca juga: Angka Stunting di Aceh Tinggi, Capai 27.667 Orang
Pertemuan tersebut merupakan inisiasi Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi serta Program Studi Obstetri dan Gynekologi Universitas Syiah Kuala yang bergerak bersama-sama untuk menurunkan stunting dengan semangat tridarma perguruan tinggi.
USK mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dan seminar pada 2-4 September 2022 di Takengon dan Bener Meriah.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Prodi Anestesiologi dr Zafrullah, SpAn-KNA bersama Ketua Prodi Obstetri dan Ginekologi Dr dr Cut Meurah Yeni Sp OG-KFM yang diwakili oleh dr Rizka Aditya Sp OG.
Ketua Prodi Anestesiologi dr Zafrullah, mengatakan, stunting merupakan sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya.
Penyebab utama stunting karena kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun.