Irigasi

Debit Air Tiga Bendungan Irigasi di Pijay dan Bireuen Mulai Kritis Dampak dari Kemarau Panjang

Contohnya Bendung Irigasi Ulee Glee, ketinggian air dalam bendung, menurut laporan pengelola bendung, siang tadi kepda kami, sudah berada 110 cm dibaw

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Bedungan Irigasi Cubo, Tringgadeng Pijay, ketinggian air bendungnya sudah dibawah mercu bendung utamanya. 

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tiga Bendung Irigasi di Pidi Jaya dan Aceh Utara, yaitu Bendung Irigasi Cubo Triggadeng, Bendung Irigasi Ulee Glee, yang berjarak 20 Km dan bendung Buloh Blang Ara, Bireuen, kondisi air kedua bendungannya saat ini, sudah memasuki tahap kritis.

Oleh sebab itu, lahan sawah petani yang jauh dari saluran utama bendung, petaninya jangan nekat menanam padi.

“Contohnya Bendung Irigasi Ulee Glee, ketinggian air dalam bendung, menurut laporan pengelola bendung, siang tadi kepda kami, sudah berada 110 cm dibawah mercu bendung utamanya,” kata Kepala Dinas Pengairan Aceh, Ade Surya didampingi Kabid Bendungan Irigasi, Marzuki kepada Serambi, Rabu (23/8/2022) di Banda Aceh.

Selain Bendung Irigasi Ulee Glee, ungkap Ade Surya, Bendung Irigasi Tringgadeng juga demikian.

Ketinggian air dalam bendung, sudah berada 35 cm, di bawah mercu bendung utamanya. Begitu juga, Bendung Irigasi Buloh Blang Ara, di Bireuen, ketinggian air dalam bendung berada di bawah 25 cm dari mercu bendung utama.

Hutan Tiro di Lokasi Bendungan Pinto Sa Terbakar, Petugas Padamkan Api Dua Jam Lebih

Kadis: Petani tak Diizinkan Tanam Padi Gadu, jangan Nekad Debit Air Bendungan Irigasi Mulai Turun

Ketinggian air yang sudah berada di bawah mercu bendungan utama, kata Ade Surya, memberikan arti bahwa tekanan debit air irigasi sudah berada dibawah kondisi normalnya, sehingga pembagian penyaluran air irigasi ke sawah petani, perlu dilakukan secara bergilir dan pengawasan yang ketat.

Debit air irigasi yang ketinggian airnya sudah berada di bawah mercu bendung, kata Ade Surya, kapasitas daya alir airnya tinggal setengah lagi. Kalau pada musim tanam rendeng (hujan) air bedung bisa mengaliri 1.800 hektar sawah irigasi, pada musim gadu ini hanya, separuhnya berkisar 900 hektare.

Para petani yang lahan sawahnya berda diujung tali air irigasi, kata Ade Surya dan Marzuki, diharapkan mereka tidak bertanama padi, melainkan palawija, antara lain, kacang kedelai, jagung hibrida, kacang tanah, kacang hijau dan tanaman horti lainnya yang tidak banyak membutuhkan banyak air.

Misalnya tanamancabai merah, bawang merah, tomat dan lainnya.

Ade Surya mengatakan, ada beberapa lokasi bendung irigasi, yang ketinggian airnya masih berada di atas mercu bendung utamanya.

Misalnya Bendung Irigasi Jamuan, Aceh Utara, Bendung Pandrah Bireuen, Bendung Samalanga Bireuen, Bendung Krueng Tuan, Bendung Meuredu dan lainnya.

Bendung Irigasi, yang kondisi keteinggian airnya masih berada di atas mercu bendung utamanya, distribusi airnya masih berjalan normal.” Seperti Bendung Irigasi Krueng Tuan,”ujar Ade.

Namun begitu, kata Ade Surya dan Marzuki, menurut laporan dari pengelola bendungnya, bila dua pekan ke depan tidak ada hujan turun, tekanan debit airnya akan menurun, dibawah mercu bendungan utamanya.

Bendung Irigasi Krueng Tuan, belum perlu dilakukan pembagian air secara bergiliran ke sawah petaninya, karena tekanan debit airnya, masih normal.

Ade Surya mengingatkan, sawah petani yang letaknya berada di ujung tali air bendung irigasi, jangan nekad sawahnya ditanami padi, dikhawatir bila tidak ada hujan turun, penyaluran air bendung irigasi ke sawahnya tidak bisa terpenuhi sampai masa berbuah padi, sehingga peluang akan terjadi kekeringan terhadap tanaman padinya cukup besar.

Badan Metrologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Aceh, kata Ade Surya, telah memberikan peringatan kepada semua, pada pekan lalu, bahwa mulai memasuki minggu ketiga bulan Agustus ini, wilayah Aceh sudah masuk musim kemarau panjang, dimana curah hujan mulai menurun drastis, sehingga petani padi dan lainnya untuk lebih berhati-hati lagi.

Pada musim kemarau ini, penguapan air tanah ke udara sangat besar. Kalaupun ada terjadi hujan, volumenya air sedikit dan tidak bisa dijadikan ukuran untuk jaminan tanaman padi, sampai panen.

Kepada para Kepala Ranting Pengelola/Pembagi air Bendung Irigasi, yang ketinggian air dalam kolam bendung irgasinya sudah berada di bawah mercu bendung utamanya, kata Ade Surya, dalam pelaksanaan pembagian pergiliran air bendung irigasinya, dilakukan secara bijak, agar tidak menimbulkan konflik internal.(*)

Hati-Hati, Jalan di Depan SMKN 8 Lhokseumawe Longsor, Sudah 10 Tahun Rusak 

VIDEO - Ratusan Atlet Taekwondo Ramaikan Kejuaraan Aceh Open

Seorang Pria Aceh Timur Ditangkap di Rumah yang Dijadikan Tempat Transaksi Sabu, Ini BB Diamankan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved