Berita Abdya
Muslime Helfen Bantu Pembangunan Laboratorium dan Perpustaan Pondok Pesantren Ma'had Ibnu Sina
Selain itu, organisasi kaum muslim warga negara Jerman ini juga menyerahkan bantuan 900 paket sembako untuk 300 KK anak yatim yang sedang menimba ilmu
Penulis: Taufik Zass | Editor: Mursal Ismail
Sementara itu, Pimpinan Ma'had Ibnu Sina GER, Ustaz Iin Supardi SS, MEI menyampaikan bahwa, Pondok Pesantren Ma'had Ibnu Sina usianya sudah 18 tahun.
Sudah banyak melahirkan satriwan dan santriwati yang saat ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
"Pesantren kita sudah 18 tahun dan sudah dipimpin oleh tiga pimpinan.
Alumninya sudah menyebar ke berbagai instansi dan jadi da'i, bahkan ada juga yang menjadi dewan seperti saudara kita Ikhsan Jufri (Anggota DPRK Abdya)," ungkap Ustaz Iin Supardi.
Baca juga: Nahdlatul Ulama Memberikan Tips dari Ilmuan Islam Ibnu Sina Ketika Menghadapi Krisis Kesehatan
Pada kesempatan itu, Ustaz Iin Supardi juga menerangkan, selain mengajarkan pendidikan Agama dan formal, para santri juga dibekali kemampuan bahasa Arab, Inggris dan Multimedia, sehingga selepas dari Ponpes tersebut para alumni benar - benar mampu bersaing secara global dengan landasan keimanan.
"Alhamdulilah, pengajar kita juga orang - orang yang berkompeten di bidangnya. Artinya salah satu dorongan kita menjaga kualitas, karenanya saya berusaha semaksimal mungkin mengajak orang yang berkompeten untuk mendidik anak - anak kita disini," ungkap Ustad Iin Supardi.
General Manager Global Ehsan Relief Indonesia, Intan Maulida pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa, pihaknya terus berupaya menjadikan Pondok Pesantren Ma'had Ibnu Sina GER sebagai Pesantren modern dan paling megah di Abdya.
"Insya Allah dalam dua tahun ini Ma'had Ibnu Sina menjadi Ma'had yang paling megah di Abdya.
Di sini juga akan hadir tenaga pengajar dari Singapura untuk mengajar anak - anak kita bahasa Inggris dan multimedia," pungkasnya. (*)