Pemkab Aceh Tamiang Remajakan Ribuan Hektare Tanaman Kakao

Gento tidak mau tanaman tidak berproduksi ketika sudah mencapai usia panen.

“Misalnya karet ketika disadap, tidak ada karetnya, jangan sampai ini terjadi pada kakao,” kata Gento.

Duek Pakat Kakao Aceh IX ini turut dihadiri unsur Forkopimda Aceh Tamiang dan juga pihak perbankan.

Bupati Aceh Tamiang, Mursil menutup kegiatan ini dengan memimpin penanaman bibit kakao bersama Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Imam Asfali dan unsur pejabat kementerian dan provinsi.

Bupati Aceh Tamiang, Mursil mendukung penuh program peremajaan perkebunan kakao.

Namun, sebelum program ini berjalan, dia meminta disusun grand design untuk mencapai hasil maksimal.

Saran ini disampaikan Mursil ketika menghadiri Duek Pakat Kakao Aceh IX yang dilangsungkan di lahan percontohan tanaman kakao Kampung Bundar, Karangbaru, Aceh Tamiang, Rabu (24/8/2022).

Dia tidak mau program yang sudah melibatkan kementerian dan provinsi ini tidak maksimal karena menyangkut nasib ribuan pekebun kakao.

“Buatkan dulu grand designnya, ini yang paling penting,” kata Mursil.

Lantas ia membandingkan peremajaan kelapa sawit melalui program PSR.

Program yang telah berlangsung sejak 2018 ini dinilainya sukses karena memiliki grand design.

“Boleh meniru PSR, kita lihat sangat berhasil, hari ini sudah banyak yang panen, buahnya sangat bagus,” kata Mursil.

Dia optimis bila grand design ini dimiliki kakao, maka kejayaan dua dasawarsa lalu akan terulang.

Bahkan dia sangat mendukung bila kemudian dilakukan pengembangan produk turunan termasuk membangun pabrik kakao.

“Berpikirnya harus jauh ke depan, bukan hanya mengembangkan produk turunan, kita akan membuat pabrik kakao,” ucap Mursil.(mad)

Baca juga: Pemkab Pidie Jaya dan Dinas Perkebunan Aceh Pangkas Tanaman Kakao Milik Petani di Trienggadeng 

Baca juga: Implementasi Germas Kakao, Distanbun Aceh dan Bireuen Pangkas Tanaman Kakao di Makmur