Berita Bireuen

Begini Kondisi Irigasi Aneuk Gajah Rheut di Pedalaman Peudada, Dapat Rp 6 Miliar untuk Pembangunan

Lokasi Irigasi Aneuk Gajah Rheut itu sekitar 6 Kilometer arah selatan Keude Peudada, Kabupaten Bireuen.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS 
Irigasi Aneuk Gajah Rheut di pedalaman Peudada Bireuen, sekeliling bendungan sudah ditutupi semak belukar, debit air semakin kecil. Foto direkam, Jumat (26/8/2022) 

Ketiga irigasi itu, yakni Irigasi Aneuk Gajah Rheut, Kecamatan Peudada Rp 6 miliar, Irigasi Mon Seuke Pulot, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, sekitar Rp 400 juta. 

Baca juga: Uang Ganti Rugi Tanah Irigasi Mon Seuke Pulot Bireuen Capai Rp 27,17 Miliar

Terakhir Irigasi Alue Geurutut, kawasan Desa Alue Dua, Kecamatan Makmur sekitar Rp 1 miliar. 

Namun, angka itu masih kecil dibanding kebutuhan anggaran. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bireuen, Fadli Amir ST MT, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Sabtu (27/8/2022). 

Sementara itu, Anggota DPRK Bireuen, Munazir Nurdin, mengatakan idealnya plot anggaran tiap tahun untuk masing-masing irigasi itu minimal Rp 15-20 miliar. 

"Dengan demikian pembangunannya bisa cepat selesai," kata Munazir Nurdin kepada Serambinews.com, Sabtu (27/8/2022). 

Munazir menyebutkan Irigasi Aneuk Gajah Rheut membutuhkan anggaran untuk pembebasan tanah dan pembangunan saluran sampai ke kawasan Keude Peudada.

Sedangkan Irigasi Mon Seuke Pulot, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, untuk lanjutan pembangunan sekitar bendungan dan juga saluran induk dan saluran pembawa.

Adapun untuk irigasi  Alue Geurutut, Kecamatan Makmur, membutuhkan anggaran besar untuk membangun saluran hingga tembus ke titik yang dibutuhkan petani. 

Munazir Nurdin menambahkan masyarakat dari tiga kecamatan itu yang sawahnya masih tadah hujan sangat mengharapkan irigasi tersebut cepat selesai.

Dengan demikian mereka bisa menanam dua kali setahun.

Munazir Nurdin mengatakan beberapa waktu lalu dirinya melihat langsung ketiga irigasi itu, kondisi pintu air bendungan irigasi sudah mulai rusak, sedangkan irigasi belum berfungsi. 

Menurutnya, langkah diperlukan sekarang agar ketiga irigasi tersebut cepat rampung adalah membentuk tim percepatan pembangunan ketiga irigasi tersebut.

"Jika langkah tersebut tidak segera dilakukan, bendungan irigasi yang sudah dibangun beberapa tahun lalu akan semakin lama selesainya. 

Semakin bertambah masalah bagi peningkatan sektor pertanian," kata Munazir Nurdin. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved