Berita Aceh Tamiang

Wamen Dukung Tamiang Kembangkan Jagung, Benahi Seluruh Komoditas Pertanian

Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi mendukung program tanam raya jagung yang sedang dikembangkan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang

Editor: bakri

KUALASIMPANG - Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi mendukung program tanam raya jagung yang sedang dikembangkan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.

Komoditas ini dipastikannya memiliki pangsa pasar cerah karena akan menembus pasar internasional.

Hal ini diungkapkan Harvick usai ikut melakukan tanam raya jagung bersama Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Mohammad Hasan, Bupati Aceh Tamiang, Mursil dan sejumlah pejabat eselon II Setda Aceh.

Tanam raya perdana ini dilakukan di lahan seluas 65 hektar yang dikelola sejumlah kelompok tani.

“Kehadiran saya di sini untuk memberikan kepastian kepada masyarakat, bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat pertanian untuk menggiatkan sektor pertanian,” kata Harvick.

Harvick juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur pemerintah daerah yang telah mendukung penduh program pengembangan jagung ini.

Keterlibatan unsur Forkopimda ini dinilai juga akan berdampak positif bagi petani.

“Kita lihat ada pak Pangdan, unsur kepoisian, jaksa dan insititusi lainnya, artinya program ini bisa berjalan baik,” ungkapnya.

Harvick menambahkan komoditas jagung sangat menjanjikan untuk dikembangkan karena memiliki pangsa pasar yang jelas.

Ke depan, kata dia, Indonesia akan menjadi negara pengekspor jagung.

Bupati Tamiang, Mursil dalam kesempatan itu menjelaskan, lahan yang digunakan untuk tanam raya jagung merupakan optimalisasi lahan cetak sawah seluas 218.

Baca juga: TTG ke-23 di Subulussalam, Aceh Besar Perkenalkan Drone Pertanian Ababil-12 dan Skywalker X8

Baca juga: Dosen dan Mahasiswa Pertanian Umuslim Dampingi Petambak Udang Vaname di Jangka, Pakai Teknologi Ini

Program cetak sawah ini dilakukan pada 2019, namun karena belum membuahkan hasil maksimal, pemerintah mengaihkannya ke tanaman jagung.

Optimalisasi lahan ini dinilainya sudah tepat untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Secara teori, kata dia, kebutuhan pangan dan industri terus meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk.

“Sehingga upaya peningkatan produksi pangan di dalam negeri perlu menjadi perhatian.

Dalam hal ini kami sangat aktif dan responsif dalam menjaga ritme pembangunan pertanian, termasuk dengan mempersiapkan perluasan areal tanam jagung sebagaimana yang kita saksikan hari ini,” kata Mursil.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Tamiang, Safuan menjelaskan, tanam raya perdana ini dipusatkan di lahan seluas 65 hektare yang merupakan hasil program cetak sawah.

Secara keseluruhan lahan hasil program cetak sawah di Aceh Tamiang mencapai 218 hektar.

Baca juga: Pejuang Pertanian Aceh Barat Panen Raya Dipersawahan Bubon

“Sejauh baru 85 hektare yang siap digunakan, tapi tahap awal yang ditanami jagung baru 65 hektare,” kata Safuan melalui Kabid Produksi dan Perlindungan Tanaman, Muhammad Yunus.

Yunus mengatakan, pola tanam raya ini melibatkan enam kelompok tani dan satu gabungan kelompok tani.

Dia menambahkan, tahun ini akan dilakukan optimalisasi lahan agar sisa lahan ini bisa ditanami jagung.

“Dari perkiraan kami, awal tahun ini sisa lahan sudah bisa ditanami jagung,” ungkap Yunus.

Bupati Aceh Tamiang, Mursil di hadapan Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi menjelaskan pada subsektor tanaman pangan, saat ini telah memiliki padi organik tersertifikasi dan pertama di Aceh.

Pada subsektor tanaman perkebunan, lebih dari 7 ribu hektar sawit rakyat telah mengikuti program peremajaan sawit rakyat (PSR) dan sebagiannya kini sudah mulai memanen hasilnya.

Khusus kelapa sawit, Mursil mengungkapkan, saat ini lebih dari 1.600 orang petani sawit tengah mengikuti program daerah sumber terverifikasi (verified sourcing area) untuk industri kelapa sawit berkelanjutan.

“Ini akan menjadi role model pengembangan sawit rakyat di seluruh dunia.

Kami kini juga tengah mengoptimasi kembali produksi dan produktivitas kakao dan nilam Aceh,” ungkapnya.

“Kepada bapak Wamentan juga kami sampaikan, sebulan yang lalu, kami telah memaparkan proposal pembangunan pabrik minyak goreng mini kepada Kemenko Perekonomian dan BPDPKS, tentunya kami sangat mengharapkan dukungan bapak supaya dapat segera terlaksana,” pesan Mursil. (mad)

Baca juga: Harga Beli TBS Kelapa Sawit di Aceh Jaya Mulai Naik, Begini Penjelasan Kadis Pertanian

Baca juga: Kelompok Tani Cabai di Mesjid Raya dan Baitussalam Terima Bantuan Alat Pertanian

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved