Mihrab
Pendidikan Aqidah Bermula dari Ibu
Ibu diibaratkan sebagai pelaksana kurikulum pendidikan di rumah, sedangkan ayah adalah seorang penegak kurikulum dan pemangku kebijakan otoritas
“Sadarilah bahwa ungkapan tersebut telah dipengaruhi oleh pemikiran liberal dan ekstrim, serta dilatarbelakangi oleh tipu daya dan pembodohan syaitan, agar para ibu menyepelekan dan meremehkan pendidikan yang sangat penting ini,” ungkapnya.
Baca juga: Tgk Agam Ajak Semua Pihak Cegah Terjadinya Pendangkalan Aqidah
Menurut Ustazah Nora, hal yang paling dasar bagi seorang ibu perlu tanamkan dalam hati anaknya sejak dalam buaian adalah, keyakinan tentang Aqidah tanzih yaitu meyakini bahwa Allah itu ada dan tanpa sedikitpun keraguan akan ada Nya Allah.
Seorang ibu yang berhasil menanamkan pendidikan aqidah yang haq kepada anak, maka anak akan tumbuh menjadi anak yang menyejukkan mata kedua orang tuanya karena ketaatannya pada Allah.
Kelak apapun profesi dan bidang yang ditekuninya, ia tetap menjadi pribadi yang shalih.
Bahkan jika ia seorang pemimpin, maka ia menjadi pemimpin yang shalih.
“Permulaan pendidikan berawal ibu, sehingga jika semua ibu sangat memperhatikan perannya dalam pendidikan aqidah anak, dipastikan akan tumbuh gerasi Rabbani, Indonesia akan menjadi negeri baldatun tayyibatun wa rabbul ghaffur, bahkan akan bangkitnya peradaban yang menggapai puncak kegemilangan Islam,” pungkasnya. (ar)
Baca juga: Ketua FKUB Langsa Ingatkan Masyarakat Aceh Terhadap Pendangkalan Aqidah dan Pemurtadan
Baca juga: IKAT Adakan Pengajian Tauhid, Untuk Bentengi Aqidah Masyarakat Aceh Sesuai Dengan Aswaja