Internasional

Kiprah Diaspora Aceh di Sungai Buloh Malaysia, Bangun Meunasah hingga Kompleks Perumahan Wakaf

Komuniti Aceh Sungai Buloh kini mengantungkan cita-cita untuk membangun sebuah kompleks perumahan yang dilengkapi dengan sarana pendidikan agama

Editor: bakri

“Ini seperti mimpi yang tak mungkin diwujudkan.

Alhamdulillah karena kekompakan komunitas Aceh di Sungai Buloh dan bantuan dari warga Aceh di Malaysia, di Aceh dan seluruh dunia, kita bukan hanya bisa mewujudkan Meunasah Aceh, tapi juga membeli tanah seluas lebih 2 hektare yang berada di belakang bangunan meunasah,” ujar Tgk Din.

Tidak hanya warga Aceh, kata Tgk Din, panitia pembangunan Meunasah Aceh ini juga mendapatkan sumbangan dari penduduk asli Malaysia.

“Kami menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh masyarakat yang telah membantu untuk membangun meunasah dan lembaga pendidikan Islam ini,” ujar Tgk Din.

Berdasarkan desain yang dibuat oleh konsultan, kompleks meunasah ini dilengkapi dengan areal parkir yang luas, serta taman di halaman depan.

Muhammad Hanafiah, warga Aceh yang bermukim di Denmark, memberikan apresiasinya atas kekompakan warga Aceh di Sungai Buloh Malaysia, sehingga mampu membangun meunasah yang lengkap dengan kompleks perumahan wakaf.

Dalam kolom komentar di live Facebook Serambinews.com, Muhammad Hanafiah juga bertanya tentang kebutuhan mendesak yang saat ini diperlukan agar meunasah itu bisa segera digunakan.

Menanggapi ini, Tgk Din mengatakan, bantuan mendesak yang dibutuhkan saat ini berupa sumbangan untuk membeli semen, pembuatan pintu, dan marmer untuk lantai.

Tgk Din berharap kepada dermawan, terutama warga Aceh yang ada di Malaysia, Aceh, dan di berbagai penjuru dunia.

“Lon selaku Ketua Komuniti Aceh di Sungai Buloh, lon alu-alukan, lon bet jaroe u ateuh, tameulakee bak droen bandum, tabantu lah meunasah Aceh nyoe, supaya beujeut tabina.

Dan kon hanya di sinoe mantong, tapi di meurata teumpat laen ban sigom donya,” ungkap Tgk Din.

Kompleks perumahan

Tidak hanya membangun kompleks madrasah, komunitas Aceh di Sungai Buloh saat ini juga sudah membeli tanah seluas 2 hektare lebih yang lokasinya berada persis di belakang bangunan meunasah.

“Baru selesai proses jual beli dengan nilai 3 juta Ringgit lebih atau sekira 9,9 miliar Rupiah,” ujar Tgk Din.

Menurutnya, di lokasi yang membentang dari pinggir sungai hingga ke jalan raya ini, akan dibangun lembaga pendidikan agama, perkantoran untuk pengelola madrasah, serta sebagian lainnya untuk perumahan bagi komunitas Aceh di Sungai Buloh.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved