Internasional

Kiprah Diaspora Aceh di Sungai Buloh Malaysia, Bangun Meunasah hingga Kompleks Perumahan Wakaf

Komuniti Aceh Sungai Buloh kini mengantungkan cita-cita untuk membangun sebuah kompleks perumahan yang dilengkapi dengan sarana pendidikan agama

Editor: bakri

Sebuah langkah besar dilakukan oleh keturunan Aceh yang bermukim di Sungai Buloh, Malaysia.

Berawal dari keinginan memiliki sebuah meunasah Aceh yang representatif, komunitas Aceh yang tergabung dalam Jawatankuasa Bertindak Komuniti Aceh Sungai Buloh, kini mengantungkan cita-cita untuk membangun sebuah kompleks perumahan yang dilengkapi dengan sarana pendidikan agama dan fasilitas olahraga.

Berikut catatan Pemimpin Redaksi Harian Serambi Indonesia Group Zainal Arifin M Nur, yang berkunjung ke Sungai Buloh, Malaysia, beberapa waktu lalu.

Madrasah Muhajirin Al-Assyi, begitulah nama yang ditabalkan untuk kompleks pendidikan yang dibangun warga keturunan Aceh di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia.

Di kompleks seluas 5.000 meter persegi ini, sedang dibangun sebuah meunasah serta beberapa balai pengajian untuk anak-anak dan orang dewasa.

Tidak hanya itu, komunitas Aceh di Sungai Buloh juga telah membeli sebidang tanah seluas 2 hektare lebih di belakang meunasah, untuk dibangun perumahan, lokasi parkir, perkantoran, dan kompleks pendidikan agama.

Keterangan yang diperoleh, pembangunan Madrasah Muhajirin Al-Assyi ini dimulai pada Kamis 17 Desember 2020.

Saat kami berkunjung pada Rabu 24 Agustus 2020, pembangunan Meunasah Aceh ini sudah mencapai 70 persen.

Baca juga: Abati Buloh Blang Ara Isi Pengajian di Masjid Agung Center Lhokseumawe

Baca juga: Jalin Persaudaraan Sesama Perantau, Ketua Keluarga Ureung Pidie Bertemu Masyarakat Aceh di Malaysia

Saya berkunjung ke Sungai Buloh bersama Tgk Fathurrahman, Azhar, dan Jafar Insya Reubee.

 

Kami diterima oleh pengurusi atau ketua Jawatankuasa Bertindak Komuniti Aceh Sungai Buloh, Tgk Saifuddin bin Ali Mahmud (Tgk Din Sungai Buloh), didampingi oleh Haji Anwar Abdul Wahab sebagai bendahara, Haji Dzulkifly Bin Haroun, Asnawi bin Ishak (Ketua Pemuda), Husein bin Bidin, Baidawi, Samsul Bahri, Khairuddin, Zulkarnaini, dan lainnya.

Tgk Saifuddin adalah pria kelahiran Gunong Pulo, Kluet Utara, Aceh Selatan.

Kakek dan neneknya berasal dari Blangbintang, Aceh Besar.

Tgk Din yang sudah menetap di Malaysia sejak 30 tahun lalu, selama 12 tahun terakhir dipercaya untuk memimpin komunitas Aceh di Sungai Buloh, atau Jawatankuasa Komuniti Aceh Sungai Buloh.

Paguyuban ini secara rutin memilih ketua tiga tahun sekali.

Namun dalam musyawarah terakhir, disepakati pemilihan ketua dilaksanakan dalam waktu 5 tahun sekali.

Tgk Din mengatakan, saat ini di Sungai Buloh terdapat sekitar 4.000 warga keturunan Aceh.

Sebagian dari mereka telah menjadi Warga Negara Malaysia.

Umumnya, warga Aceh di Sungai Buloh berprofesi sebagai pedagang dan sebagian lainnya bekerja pada pabrik atau kilang.

Baca juga: Warga Keturunan Aceh Bangun Meunasah Seharga 5 Miliar di Malaysia, Dilengkapi Kompleks Perumahan

Generasi kedua di Sungai Buloh ada yang sudah bekerja di institusi pemerintahan di Malaysia.

Dalam keterangannya yang disiarkan secara langsung di Facebook Serambinews.

com, Tgk Saifuddin mengatakan, berdasarkan penghitungan awal, pembangunan Meunasah Aceh Sungai Buloh ini menelan dana sekira RM 750 ribu atau sekira Rp 2,5 miliar.

Namun, angka itu diperkirakan akan membengkak menyusul naiknya sejumlah harga bahan bangunan pada masa Covid-19.

“Perkiraan sekarang, mungkin butuh dana sekitar 1,5 juta ringgit atau Rp 5 miliar,” kata Tgk Din.

Setelah membeli tanah seluas 5.000 meter, komunitas Aceh di Sungai Buloh langsung membangun dua unit balai untuk tempat pengajian anak-anak dan orang dewasa.

“Kegiatan pengajian di balai ini sudah berjalan seiring dengan pembelian tanah, sudah dua tahun lebih,” kata Tgk Din.

Sebelumnya, pengajian warga Aceh di Sungai Buloh berlangsung dari rumah ke rumah warga secara bergilir.

“Semenjak dua balai ini berdiri, pengajian telah dipusatkan di lokasi ini,” ujar Tgk Din yang didampingi sejumlah tokoh Aceh di Sungai Buloh.

Amatan Serambinews.com, Meunasah Aceh Sungai Buloh ini dibangun dua lantai.

Lantai dasar menjadi ruang shalat untuk kaum laki-laki, sementara lantai atas sebagai ruang shalat dan ruang pengajian bagi jamaah perempuan.

Baca juga: Selama 10 Bulan, SUBA Sudah Pulangkan TKI dari Malaysia ke Aceh 5.566 Orang 

Seperti kebanyakan masjid di Aceh maupun di Malaysia, Meunasah Aceh di Sungai buloh ini akan dilengkapi dengan pengatur udara (AC) dan berbagai fasilitas lainnya.

Di samping bangunan meunasah, terdapat sebuah lapangan badminton yang dikelola oleh persatuan pemuda Aceh Sungai Buloh yang dipimpin oleh Asnawi Bin Ishak.

“Ini seperti mimpi yang tak mungkin diwujudkan.

Alhamdulillah karena kekompakan komunitas Aceh di Sungai Buloh dan bantuan dari warga Aceh di Malaysia, di Aceh dan seluruh dunia, kita bukan hanya bisa mewujudkan Meunasah Aceh, tapi juga membeli tanah seluas lebih 2 hektare yang berada di belakang bangunan meunasah,” ujar Tgk Din.

Tidak hanya warga Aceh, kata Tgk Din, panitia pembangunan Meunasah Aceh ini juga mendapatkan sumbangan dari penduduk asli Malaysia.

“Kami menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh masyarakat yang telah membantu untuk membangun meunasah dan lembaga pendidikan Islam ini,” ujar Tgk Din.

Berdasarkan desain yang dibuat oleh konsultan, kompleks meunasah ini dilengkapi dengan areal parkir yang luas, serta taman di halaman depan.

Muhammad Hanafiah, warga Aceh yang bermukim di Denmark, memberikan apresiasinya atas kekompakan warga Aceh di Sungai Buloh Malaysia, sehingga mampu membangun meunasah yang lengkap dengan kompleks perumahan wakaf.

Dalam kolom komentar di live Facebook Serambinews.com, Muhammad Hanafiah juga bertanya tentang kebutuhan mendesak yang saat ini diperlukan agar meunasah itu bisa segera digunakan.

Menanggapi ini, Tgk Din mengatakan, bantuan mendesak yang dibutuhkan saat ini berupa sumbangan untuk membeli semen, pembuatan pintu, dan marmer untuk lantai.

Tgk Din berharap kepada dermawan, terutama warga Aceh yang ada di Malaysia, Aceh, dan di berbagai penjuru dunia.

“Lon selaku Ketua Komuniti Aceh di Sungai Buloh, lon alu-alukan, lon bet jaroe u ateuh, tameulakee bak droen bandum, tabantu lah meunasah Aceh nyoe, supaya beujeut tabina.

Dan kon hanya di sinoe mantong, tapi di meurata teumpat laen ban sigom donya,” ungkap Tgk Din.

Kompleks perumahan

Tidak hanya membangun kompleks madrasah, komunitas Aceh di Sungai Buloh saat ini juga sudah membeli tanah seluas 2 hektare lebih yang lokasinya berada persis di belakang bangunan meunasah.

“Baru selesai proses jual beli dengan nilai 3 juta Ringgit lebih atau sekira 9,9 miliar Rupiah,” ujar Tgk Din.

Menurutnya, di lokasi yang membentang dari pinggir sungai hingga ke jalan raya ini, akan dibangun lembaga pendidikan agama, perkantoran untuk pengelola madrasah, serta sebagian lainnya untuk perumahan bagi komunitas Aceh di Sungai Buloh.

“Di lokasi ini Insya Allah juga akan dibangun rumah wakaf untuk menampung tamu-tamu dari Aceh, terutama para ulama serta para guru yang mengajar di madrasah,” ujarnya.

Ia menyebutkan, tanah itu dibeli bersama oleh komunitas Aceh di Sungai Buloh.

“Cita-cita kamoe, selepas kamoe hana le, beuna generasi penerus untuk uruskan meunasah nyoe,” ujar Tgk Din Sungai Buloh.

Ia berharap kehadiran Madrasah Muhajirin Al-Assyi ini akan semakin mempererat ukhuwah antarsesama warga keturunan Aceh maupun dengan masyarakat Melayu setempat.

Bagi Syedara Lon yang ingin membantu pembangunan Meunasah atau Madrasah Muhajirin Al-Assyi Sungai Buloh ini, bisa menyalurkan bantuan ke nomor rekening Agrobank 2005521000109756.

Konfirmasikan bantuan Anda ke Tgk Saifuddin di nomor Hp 012-6736450.

Adapun pemegang amanah pembangunan Madrasah Muhajirin Al-Assyi Sungai Buloh adalah, Hj Zaini Bin Mansor, Saifuddin Bin Ali Mahmod, Hj Dzulkifly bin Haroun. (*)

Baca juga: UMMAH Sepakati Kerja Sama dengan UPSI Malaysia, Pertukaran Mahasiswa Hingga Kolaborasi Penelitian

Baca juga: Investor Malaysia Kembangkan Tanaman Bahan Baku Pembuatan Dashboard Mobil di Aceh

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved