Cegah Stunting
Sekda Aceh: Upaya Penanganan Stunting Butuh Dukungan Seluruh Aparatur
Sebagaimana diketahui, saat ini Aceh menjadi 1 dari 12 daerah tingkat provinsi yang menjadi fokus penanganan stunting di Indonesia. Beberapa waktu lal
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM, ABDYA - Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, mengajak, aparatur terkait di seluruh Aceh, untuk menyukseskan Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA). Taqwallah menegaskan, upaya penanganan stunting membutuhkan dukungan seluruh aparatur.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekda Aceh, dalam arahannya pada kegiatan Evaluasi Dana Desa dan Pemantapan GISA, di Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan, Kamis (1/9/2022).
“Saat ini, untuk menyukseskan GISA, Pemerintah telah menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat untuk mendukung upaya penanganan dan pencegahan stunting, mulai dari vitamin penambah darah hingga makanan tambahan kepada Ibu Hamik KEK dan anak stunting. Pemerintah telah menyediakan, maka tugas kita menyalurkan kepada masyarakat,” ujar Sekda.
• Sekda Aceh: Biar Berkah Dana Desa Belikan Makanan Lokal Untuk Atasi Stunting
Sebagaimana diketahui, saat ini Aceh menjadi 1 dari 12 daerah tingkat provinsi yang menjadi fokus penanganan stunting di Indonesia. Beberapa waktu lalu, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, telah bertemu langsung dengan Wakil Presiden untuk melaporkan dan membahas upaya penanganan stunting di Aceh.
Usai mendapat araahan Wapres, Pak Pj Gubernur Aceh menggagas GISA dan menugaskan langsung Sekda Aceh, selaku Ketua Satgas Penanganan Stunting Aceh untuk memastikan kesuksesan GISA.
GISA bertujuan untuk memperluas cakupan 7 imunisasi dasar pada anak, yaitu imunisasi Hbo, BCG, OPV, IPV, DPT-HepB-HiB, MR dan PCV, serta 10 upaya intervensi stunting.
Terkait upaya penanganan stunting, GISA akan melakukan sepuluh upaya intervensi, yaitu pemberian tablet tambah darah dan screening anemia pada remaja putri. Kepada ibu hamil, GISA akan melakukan pemeriksaan kehamilan, pemberian tablet tambah darah dan pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil KEK.
Sedangkan untuk balita, GISA akan melakukan pemantauan tumbuh kembang balita, penyuluhan dan sosialisasi pentingnya pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan tambahan berprotein hewani bagi bayi dua tahun, tata laksana balita dengan masalah gizi serta peningkatan dan percepatan cakupan perluasan jenis imunisasi.
“Senin (5/9) mendatang, GISA akan dimulai di Aceh Tamiang, yang ditandai dengan pemberian vitamin penambah darah kepada siswi tingkat SMP dan SMA se-Aceh. Mari kita sukseskan GISA, Insya Allah dengan ikhtiar bersama, upaya kita melahirkan generasi Aceh yang sehat, cerdas dan berprestasi akan terwujud,” kata Taqwallah.
Saat ini, dana desa Aceh Barat Daya tercatat sebesar Rp111,8 miliar dan sudah terealisasi sebesar Rp86,3 miliar atau 77 persen dari total dana desa.
Sementara itu, alokasi dana desa untuk penanganan stunting sebesar Rp5,6 miliar atau sebesar 5,02 persen dari total dana desa Aceh Barat. Saat ini sudah terealisasi sebesar Rp1,8 miliar atau sebesar 33,6 persen.
Dana tersebut akan digunakan untuk menangani sebanyak 599 anak stunting dan 132 Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Abdya.
Di Aceh Selatan, alokasi dana desa tahun 2022 ini sebesar Rp194 miliar dan sudah terealisasi Rp146,9 miliar atau sebesar 76 persen dari total dana desa.
Sedangkan alokasi dana desa untuk stunting di Aceh Selatan adalah sebesar Rp11.08 miliar atau 6 persen dari total alokasi dana desa. Saat ini sudah terserap sebesar Rp6,2 miliar atau sebesar 56 persen.
Dana tersebut akan digunakan untuk menangani sebanyak 543 kasus stunting dan 199 Ibu hamil KEK, di daerah berjuluk Negeri Tuan Tapa itu.