BBM Naik

BBM Naik, Bahan Pokok Bakal Melonjak, Begini Kata PDIP hingga Cerita Puan Nangis di Masa SBY

Pemerintah resmi menaikkan harga BBM termasuk jenis Pertalite, ancaman bahan pokok melonjak. Bagaimana respon PDIP dan masa SBY?

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBI/HENDRI
Pemerintah resmi menaikkan harga BBM termasuk jenis Pertalite, ancaman bahan pokok melonjak. Bagaimana respon PDIP dan masa SBY? 

Subsidi Gaji

Selain BLT BBM, pemerintah juga telah menyiapkan anggaran untuk bantuan subsidi upah yang diberikan kepada pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan.

Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan dalam bentuk bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp 600 ribu.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi telah menginstruksikan pemerintah daerah untuk menggunakan anggaran sebesar 2 persen dari dana transfer umum salah satunya untuk bantuan sektor transportasi.

"Saya juga telah memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan 2 persen dana transfer umum sebesar Rp 2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum, bantuan ojek online, dan untuk nelayan," ucap Jokowi.

"Pemerintah berkomitmen agar penggunaan subsidi yang merupakan uang rakyat harus tepat sasaran, subsidi harus lebih menguntungkan untuk masyarakat yang kurang mampu," pungkasnya.

Baca juga: Breaking News: Harga BBM Naik: Pertalite Rp10.000, Solar Rp6.800, Pertamax Rp14.500

Respon PDIP soal BBM Naik

PDIP menyampaikan pihaknya tetap pro terhadap wong cilik sebagaimana yang melekat pada partai itu selama ini.

Meski demikian, pihaknya memaklumi kesulitan-kesulitan yang dihadapi pemerintah.

"BBM berulang kali kami lakukan sikap tegas, sikapnya bukan personal mendukung atau tidak, tetapi keberpihakan. Jadi, keberpihakan PDI Perjuangan ini, kan, pada wong cilik, kepada marhaen (ideologi menentang penindasan)," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (2/9/2022).

"Tetapi pada saat yang sama, kita melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi pemerintah," tambahnya.

Kemudian PDIP juga mendukung agar masyarakat diberikan bantalan-bantalan sosial untuk meningkat daya ekonomi rakyat kecil sebagaimana gelar partai wong cilik yang ditabalkan pada partai ini.

"Berikan empowering kepada mereka, memberikan bantalan-bantalan sosial yang membuat mereka bisa melakukan recovering kepada persoalan yang selama dua tahun lebih yang memberatkan rakyat kecil akibat pandemi Covid-19," terangnya.

Meski demikian, menaikkan BBM merupakan pilihan terakhir yang harus diambil pemerintah. PDIP berharap kepentingan rakyat tetap dikedepankan.

"Itu adalah opsi paling terakhir, jika tidak ada jalan lagi," jelas Hasto.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved