Komunitas
SUBA dan Permebam Silaturahmi Akbar dengan Warga Aceh yang Dipulangkan dari Malaysia
Sejak Agustus 2021 hingga Juni 2022, jelas Bukhari, SUBA telah membantu memulangkan warga Aceh dari Malaysia sebanyak 5566 orang.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Seni Hendri l Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Komunitas Solidaritas Ummah Ban Sigom Aceh, dan Persatuan Masyarakat Melayu Berketurunan Aceh - Malaysia (Permebam) menggelar silaturahmi akbar dengan warga Aceh yang pernah dipulangkan dari Malaysia, tokoh masyarakat Aceh, alim ulama, dan para donatur di Gampong Dama Pulo Sa, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, Sabtu (3/9/2022).
Dalam kesempatan ini, Ketua Umum SUBA Tgk Bukhari Ibrahim, menceritakan sejarah lahirnya Komunitas Solidaritas Ummah Ban Sigom Aceh (SUBA) yang lahir pada pertengahan 2017 silam.
Tgk Bukhari Ibrahim, mengatakan SUBA lahir atas izin Allah, dan semangat keperdulian masyarakat Aceh yang saling bantu membantu baik yang ada di Malaysia maupun di Aceh.
• Mualem, Pemred Serambi Indonesia, Asrizal dan Belasan Tokoh Terima Penghargaan dari SUBA Malaysia
• Janda Tua Asal Aceh Timur Mengalami Sakit Ginjal Stadium 3 di Malaysia, Tinggal Sebatang Kara
Awal mula waktu itu, ungkap Tgk Bukhari Ibrahim, ia menerima telepon jam 3 pagi waktu Malaysia dari seorang ayah sedang berada di rumah sakit memperjuangkan keselamatan istri dan bayi kembarnya yang lahir prematur.
Karena lahir prematur bayi tersebut menderita kelainan jantung.
Mereka sudah menjalani perawatan selama 4 bulan di rumah sakit itu, dan membutuhkan biaya sekitar 85 ribu ringgit atau sekitar Rp 295 juta.
Orang tua si bayi, ungkap Tgk Bukhari sudah menangis meminta tolong kepada dirinya.
Jika tidak dibayar, maka istrinya akan diserahkan ke pihak Imigrasi untuk ditahan karena tak memiliki dokumen.
Sedangkan bayi kembar akan diasuh oleh Badan Kebajikan di Malaysia.
"Saya bersyukur jam 3 pagi waktu itu saya angkat telepon orang tua bayi tersebut. Dia menangis menyampaikan bahwa dalam 24 jam jika tidak bisa bayar 85 ribu ringgit maka ibu si bayi akan diserahkan ke pihak imigrasi, dan kedua anaknya akan di ambil oleh Badan Kebajikan," ungkap Tgk Bukhari.
Lalu, ungkap Tgk Bukhari, setelah ia mendapatkan informasi itu, lalu ia menghubungi sejumlah tokoh baik di Aceh maupun di Malaysia.
"Kemudian saya membuat pengumuman dan menginformasikannya ke 29 grup masyarakat Aceh untuk meminta dukungan kawan-kawan, dan Alhamdulillah tidak sampai 24 jam dana yang kita butuhkan 85 ribu ringgit, tapi yang terkumpul 90.200 Ringgit melebihi dari yang kita butuhkan, sehingga jam 3 sore masalah tersebut selesai kita atasi," ungkap Tgk Bukhari.
Sebenarnya, ungkap Tgk Bukhari, masalah tersebut adalah masalah yang berat.
Tapi atas izin Allah, dan berkat usaha kerjasama saling membantu sehingga masalah yang sulit dihadapi keluarga kurang mampu asal Aceh di Malaysia tersebut bisa diselesaikan dengan kekompakan dan keperdulian masyarakat Aceh.