Internasional
Al-Qaeda Semenanjung Arab Serang Provinsi Abyan, 27 Orang Tewas
Jaringan Al-Qaeda di Semenajung Arab (AQAP) menyerang Provinsi Abyan, Yaman Selatan pada Selasa (6/9/2022) pagi.
SERAMBINEWS.COM, ADEN - Jaringan Al-Qaeda di Semenajung Arab (AQAP) menyerang Provinsi Abyan, Yaman Selatan pada Selasa (6/9/2022) pagi.
Sebanyak 21 pejuang separatis dan enam anggota Al-Qaeda tewas.
Serangan oleh militan Al-Qaeda telah merusak perdamaian selama berbulan-bulan di negara yang masih dilanda perang berkepangan itu, lansir AFP.
Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) menyerang posisi yang dipegang oleh kelompok Sabuk Keamanan di Provinsi Abyan, Yaman Selatan.
Sekitar tiga jam pertempuran menyebabkan 21 orang tewas di antaranya anggota Sabuk Keamanan, termasuk seorang perwira, dan enam anggota Al-Qaeda.
Dua sumber keamanan mengkonfirmasi jumlah korban tewas.
Baca juga: Pemerintah Yaman Bantah Tuduhan Houthi, Membatasi Kapal Bahan Bakar Masuki Pelabuhan Hodeidah
Yaman telah dicengkeram konflik sejak pemberontak Houthi yang didukung Iran menguasai ibu kota Sanaa pada 2014.
AQAP dan militan yang setia kepada kelompok Daesh telah berkembang dalam kekacauan.
Pertempuran Selasa (6/9/2022) terjadi ketika Houthi dan pasukan yang mendukung pemerintah yang digulingkan mengamati gencatan senjata yang goyah dalam perang saudara selama bertahun-tahun.
Terbelah oleh perpecahan, kelompok-kelompok yang menentang Houthi, yang berasal dari utara, termasuk separatis selatan yang mendukung pembentukan kembali Yaman Selatan.
Negara ini dibagi menjadi Yaman Utara dan Selatan sampai penyatuan kembali pada tahun 1990.
Menggarisbawahi keamanan Yaman yang buruk, AQAP merilis sebuah video yang menunjukkan seorang pekerja PBB yang diculik lebih dari enam bulan lalu, SITE Intelligence Group melaporkan.
Baca juga: Delegasi Pemerintah Yaman Lapor ke Utusan PBB, Houthi Langgar Seluruh Kesepakatan
Lima anggota staf PBB diculik di Abyan pada Februari 2022 saat kembali ke kota pelabuhan Aden setelah misi lapangan, kata juru bicara PBB, Eri Kaneko saat itu.
Dalam pesan video pada Sabtu (3/9/2022) yang tampaknya direkam pada 9 Agustus 2021, Akam Sofyol Anam mendesak PBB, komunitas internasional, organisasi kemanusiaan, untuk maju dan memenuhi tuntutan para penculik, tanpa menguraikan tuntutan.
Gencatan senjata Yaman yang ditengahi PBB telah secara drastis mengurangi pertempuran sejak gencatan senjata dimulai pada bulan April, tetapi pecahnya kekerasan terus berlanjut.