Internasional

Korban Banjir Pakistan Mulai Diserang Penyakit, Diare Sampai Demam Berdarah

Pakistan terus berjuang untuk memerangi wabah berbagai penyakit yang ditularkan melalui air.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Fida HUSSAIN
Pengungsi yang terkena dampak banjir harus antre mengambil air minum di daerah yang dilanda banjir di Distrik Jaffarabad, Provinsi Balochistan, Pakistan, Selasa (6/9/2022). 

Khursheed mengatakan pemerintah sedang merencanakan pengasapan udara di daerah yang dilanda banjir untuk mengatasi penyakit yang ditularkan melalui air.

“Kami sedang mengerjakan penyediaan pesawat khusus untuk fogging udara karena situasi tentang penyakit yang ditularkan melalui air semakin berbahaya,” katanya.

Menurut sebuah laporan oleh departemen kesehatan Sindh, 94 orang didiagnosis menderita demam berdarah pada Sabtu (3/9/2022).

Selain itu, sebanyak 161 orang dirawat di rumah sakit pada Kamis (1/9/2022) dan Jumat (2/9/2022).

Baca juga: Raja Salman dan MBS Sampaikan Belasungkawa ke Presiden Pakistan, Korban Banjir Sudah 1.000 Lebih

Dr Omar Sultan, seorang pejabat di Jinnah Post-Graduate Medical Center (JPMC), fasilitas kesehatan terbesar di Provinsi Sindh mengatakan 50 orang dirawat di empat bangsal rumah sakit di Karachi.

“Ini adalah tiga persen pasien karena 97 persen pasien dikirim ke rumah dari departemen rawat jalan (OPD),” tambah Dr, Sultan.

Menteri Kesehatan Sindh, Dr. Azra Fazal Pechuho, mengatakan pemerintah provinsi menangani penyakit dengan dukungan mitra internasionalnya.

“Obat antibiotik sedang dibeli dan didistribusikan dan orang-orang yang dipindahkan secara internal sedang dipantau," ujarnya.

Hal itu untuk mengidentifikasi kasus-kasus masalah pernapasan, diare, yang menjadi perhatian langsung.

Dr Muhammad Anees, yang mengepalai kamp bantuan medis yang didirikan oleh Masyarakat Kesejahteraan Al-Mustafa di Karachi, mengatakan hampir setiap korban banjir, yang berlindung di kota pelabuhan selatan, terserang penyakit menular.

“Saya telah memeriksa lebih dari 250 orang dalam dua hari, sebagian besar didiagnosis dengan masalah lambung atau kulit," jelasnya.

"Secara langsung disebabkan oleh hujan dan banjir berikutnya di kampung halaman mereka,” kata Dr Anees.

Dia menambahkan sebagian besar pasien mengalami ruam di bawah kulit. lutut karena berkeliaran di air untuk waktu yang lama.

“Penyakit yang ditularkan melalui air pada korban banjir merajalela," katanya.

"Dalam beberapa kasus, kulit terkelupas sampai tingkat tertentu," tambahnya.

Baca juga: Uni Emirat Arab Kirim 3.000 Ton Bantuan Untuk Korban Banjir Pakistan

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved