Demo Tolak Kenaikan BBM
Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM, Ini 7 Poin Tuntutan Aliansi Kader HMI Langsa
Mereka meminta, pemerintah segera menurunkan harga BBM karena menyengsarakan rakyat.
Penulis: Zubir | Editor: Nurul Hayati
Mereka meminta, pemerintah segera menurunkan harga BBM karena menyengsarakan rakyat.
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Puluhan kader HMI Cabang Langsa yang menggelar aksi unjuk rasa ke gedung DPRK Langsa, Rabu (7/9/2022) menolak kenaikan harga BBM.
Mereka meminta, pemerintah segera menurunkan harga BBM karena menyengsarakan rakyat.
Dalam aksinya itu, Koordinator aksi, Syarimin, membacakan 7 poin petisi Aliansi Kader HMI Kota Langsa.
Pertama, meminta pemerintah untuk menurunkan harga BBM karena dinilai telah meyengsarakan rakyat.
Dua, mendesak pemerintah untuk menurunkan harga Tarif Dasar Listrik (TDL).
Tiga, usut tuntas oknum aparat yang melakukan tindakan represif terhadap mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi rakyat, dan copot Kapolri karena dinilai gagal dalam menjalankan tugasnya.
Empat, mendesak pemerintah untuk mencopot Menteri Komunikasi Dan Informatika dan meminta DPR untuk membuat Rancangan UU Perlindungan Data Pribadi.
Baca juga: BREAKING NEWS - Ribuan Mahasiswa di Meulaboh Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
Lima, tuntaskan kasus HAM di Negara Kesatuan Republik Indonesia, khusunya yang terjadi di Bulan September.
Enam, mendesak DPRK Langsa untuk merekomendasikan tuntutan tersebut ke pemerintah pusat agar dapat diindahkan.
Tujuh, jika petisi ini tidak di indahkan, maka Presiden Jokowi wajib mundur dari jabatannya sebagai presiden, Karena dinilai telah gagal dalam mengurus negara.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPRK Langsa, Maimul Mahdi, Wakil Ketua I, Saifullah, dan dua anggota Rubian Harja dan Zulkifli, menemui para kader HMI Cabang Langsa yang menggelar aksi demontrasi menolak kenaikan harga BBM.
Para mahasiswa bendera hijau hitam ini memilih melakukan aksi dipintu gerbang gedung DPRK Langsa,.
Mereka tidak mau masuk ke dalam perkarangan gedung wakil rakyat tersebut.