Info Singkil
Pj Bupati Aceh Singkil Diskusi dengan Pelaku Pariwisata Pulau Banyak, Ini Persoalan & Kesepakatannya
Marthunis meminta pelaku pariwisata menyampaikan segala permasalahan dan masukan secara terbuka.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
Marthunis meminta pelaku pariwisata menyampaikan segala permasalahan dan masukan secara terbuka.
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Singkil, Marthunis menggelar diskusi dengan pelaku pariwisata di Pulau Banyak, Jumat (9/9/2022) malam.
Diskusi dihadiri dua anggota DPRK Aceh Singkil, Taufik dan Bainuddin.
Marthunis meminta pelaku pariwisata menyampaikan segala permasalahan dan masukan secara terbuka.
Mendapat kesempatan langka bisa sampaikan unek-unek langsung kepada bupati, pelaku pariwisata berlomba-lomba mencurahkan isi hatinya.
Antara lain meminta dilakukan penertiban harga paket wisata antar pulau, sebab saat ini masih gunakan harga lama.
Baca juga: Warga Pulau Banyak Ini Sulap Sampah Kayu Jadi Replika Anak Penyu, Bisa Dijadikan Gantungan Kunci
Kemudian keluhan kesulitan beli bahan bakar minyak (BBM) bagi pelaku jasa transportasi wisata lantaran harus memakai surat rekomendasi dari dinas perikanan.
Padahal BBM yang dibeli bukan untuk nelayan, melainkan transportasi antar turis.
"Rekomendasi dari dinas perikanan untuk nelayan. Sementara kami jasa angkutan, tapi tetap saat beli diminta rekomendasi," kata Aidil pelaku pariwisata sektor transportasi.
Putra, pelaku pariwisata lainnya menyatakan tidak adanya standar harga memicu terjadinya persaingan tidak sehat.
Sebab ada oknum pelaku wista sesukanya pasang harga murah, sehingga rusak persaingan.

Baca juga: Seruan Moeldoko Ajak Anak Muda Untuk Healing ke Aceh Singkil: Anda Bisa Datang ke Pulau Banyak
"Semestinya ada standar harga yang ditetapkan oleh pemerintah," tukasnya.
Problem berikutnya disampaikan Maskur pelaku wisata lainnya.
Menurutnya tanah miliknya diminati investor asal Jerman, namun masuk dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA). Padahal sebut Maskur, dirinya memiliki alas hak atas tanah tersebut.
"Saya minta yang memiliki alas hak dikeluarkan dari TWA," tegasnya.
Persoalan lain yang disampaikan pelaku pariwisata adalah belum adanya informasi wisata yang bisa diakses oleh wisatawan sebelum datang ke Pulau Banyak.
Kemudian pemandu wisata luar daerah langsung bawa tamu tanpa koordinasi dengan pemandu lokal. Padahal pemandu lokal lebih tahu kondisi lapangan.
Baca juga: VIDEO Dongkrak Ekonomi Aceh Singkil, Baitul Mal Aceh Bangun Cottage VIP di Objek Wisata Pulau Banyak
Berikutnya tidak ada retribusi dari pariwisata untuk daerah dan masalah wisatawan berkedok volunteer.
Menanggapi masukan dari pelaku wisata, Pj Bupati Aceh Singkil, Marthunis mengatakan akan buat regulasi yang mengatur standar harga rumah makan dan penginapan.
Kemudian aktifkan Tourism Information Center (TIC) Pulau Banyak, oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). TIC menurut Marthunis, lebih baik dikelola masyarakat lokal.
"Sepakat kita buat standar harga. Harus banyak asosiasi terlibat agar kuat. Bila ada yang mau ikut bermain, walaupun asing harus masuk wadah dan aturan yang kita buat," kata Marthunis. (*)