Berita Sabang
FKUB Aceh Gelar Raker di Sabang, Lihat Langsung Kehidupan Umat Beragama di Kota Wisata Ini
Raker ini dibuka Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama atau Kakanwil Kankemenag Aceh, Dr Iqbal MA, Sabtu (17/9/2022) malam.
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Mursal Ismail
Kemudian untuk posisi kedua Banda Aceh dengan skor 4,043 disusul Cilegon 4,087, Pariaman 4,233, Langsa 4,363, Sabang 4,373, Padang Panjang 4,440, Padang 4,460, Pekanbaru 4,497 dan terakhir di peringkat sepuluh Makassar dengan skor 4,517.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh Hamid Zein SH MHum saat ditemui Serambinews.com Sabtu (17/9/2022) malam pada pembukaan Raker FKUB Aceh di Sabang Hill Hotel membantah survei tersebut.
Menurutnya, Riset yang digunakan Setara Institute membuat pihaknya gagal paham indikator yang digunakan, sehingga beberapa daerah indeks kerukunan dinyatakan rendah. Padahal dalam kenyataaannya rukun-rukun saja.
“Kami dan kita semua tentunya kecewa atas survey yang dilakukan oleh lembaga Setara Institute yang menyatakan Indek Kerukunan di beberapa daerah di Aceh masih rendah, termasuk Kota Langsa, Kota Sabang dan Kota Banda Aceh,” ungkap Ayah, sapaan Hamid Zein di kalangan wartawan.
Dia sebutkan interaksi kehidupan umat beragama di Aceh secara umum baik - baik saja.
Bila ada friksi yang muncul, lebih pada cara pandang yang tidak sama , penafsiran yang berbeda dan terkadang didompleng oleh berbagai kepentingan pribadi dan kelompok, terlebih kepentingan politik.
Baca juga: Kemenag Aceh dan FKUB Bahas Isu Kerukunan Umat Beragama
"Hal terpenting bagi kita KUB adalah bagaimana hubungan antar umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalan ajaran agama serta kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat," ucapnya.
Menurut pria yang akrab disapa Ayah Hamid, eksistensi kerukunan ini sangat penting.
Di samping karena merupakan keniscayaan dalam konteks perlindungan hak asasi manusia (HAM), juga karena kerukunan ini menjadi prasyarat bagi terwujudnya integrasi nasional, dan integrasi ini menjadi prasyarat bagi keberhasilan pembangunan nasional. (*)